Tentang Diri Sendiri & Kewarasan (Alias Perang Batin Tiada Akhir)
"Nggak apa-apa" adalah kebohongan terbesar yang kita katakan pada diri sendiri setelah makan seblak level 5.
Ini adalah mekanisme pertahanan standar orang dewasa. Kita bilang "nggak apa-apa" padahal di dalam, lambung kita lagi demo karena seblak, dan hati kita lagi demo karena revisi dari bos.
-
Kebahagiaan tertinggi seorang introvert adalah ketika sebuah acara yang harusnya didatangi tiba-tiba dibatalkan.
Energi sosial kita punya kuota. Ketika sebuah acara batal, rasanya seperti dapat bonus kuota 100GB. Kita mendapatkan kembali malam kita, sofa kita, dan remote TV kita. Itu adalah kemenangan tanpa perlu bertanding.
Lo bukan lagi anak muda ketika lo lebih milih pulang jam 10 malam daripada nambah satu botol lagi.
Ini adalah pertanda jelas bahwa tubuhmu sudah mulai menghargai prospek bangun pagi tanpa kepala pusing. Prioritas bergeser dari "seru-seruan malam ini" menjadi "kelangsungan hidup besok pagi".
Ternyata, menjadi dewasa itu cuma soal mengoleksi lebih banyak jenis obat: obat maag, obat pusing, obat pegal linu.
Kotak P3K kita berevolusi. Dulu isinya cuma plester. Sekarang isinya udah kayak apotek berjalan. Ini bukti fisik bahwa tubuh kita mulai sering mengajukan protes atas gaya hidup kita.
Belajar bilang "tidak" adalah skill bertahan hidup paling esensial. Terutama pada ajakan MLM dan reuni angkatan.
Kemampuan untuk menolak dengan sopan adalah sebuah superpower. Menyelamatkan kita dari presentasi bisnis yang aneh dan obrolan basa-basi tentang "kamu sekarang kerja di mana?".
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!