Mohon tunggu...
Mulyono Atmosiswartoputra
Mulyono Atmosiswartoputra Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Belajar merangkai kata agar pelajaran tak hilang sia-sia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Koin Peduli Yatim

30 September 2022   07:02 Diperbarui: 30 September 2022   17:47 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Minggu, 18 September 2022 yang lalu, Forum Ulama, Aparat, dan Pemuda (FUADA) Desa Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, mengadakan kegiatan Santunan Anak Yatim dan Khitanan Massal yang berlokasi di Kantor Desa Daru. Kegiatan tersebut, selain dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Daru, Perangkat Desa dan Kader Desa Daru, Ketua RW dan Ketua RT se-Desa Daru, tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Daru, juga dihadiri oleh Bapak Wakil Bupati Tangerang, Bapak Camat Jambe, dan pejabat-pejabat lain di wilayah Kecamatan Jambe.

Berdasarkan laporan panitia, jumlah anak yatim yang mendapat santunan ada 125, sedangkan yang dikhitan ada 20 anak. Adapun dana yang dipakai untuk pelaksanaan kegiatan tersebut berasal dari donatur, baik perorangan, RT, majelis taklim, perusahaan, dan instansi atau lembaga.

Menarik, bahwa Ustad Madrais sebagai Ketua FUADA yang baru, memiliki gebrakan dalam hal penggalangan dana untuk santunan anak yatim dan khitanan massal pada tahun mendatang. Seperti dikatakan oleh Ustad Madrais dalam sambutannya, FUADA akan mengadakan "Gerakan Koin Peduli Yatim". Dalam hal ini, FUADA akan membagikan celengan kepada warga Desa Daru yang berkenan menyisihkan koin-koin kembalian belanja untuk kepentingan santunan anak yatim dan khitanan massal pada tahun 2023 yang akan datang.

Tadi malam (Kamis, 29 September 2022), dengan difasilitasi oleh Kepala Desa Daru  (Bapak Abdul Malik Aziz), FUADA mengadakan rapat dengan para Ketua RT, Ketua RW, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Pada kesempatan tersebut, disepakati bahwa tiap RT akan dibagikan kaleng celengan untuk warganya, terutama yang memiliki kepedulian sosial untuk terlaksananya kegiatan santunan anak yatim dan khitanan massal pada tahun yang akan datang. Koin yang boleh dimasukkan ke dalam celengan tidak hanya koin Rp 500 atau Rp 1.000, tapi koin Rp 100 dan Rp 200 juga diterima oleh FUADA. Kesediaan FUADA menerima koin Rp 100 dan Rp 200, karena melihat fenomena di sekitar kita, banyak orang menyia-nyiakan koin Rp 100 dan Rp 200 kembalian dari toko-toko ritel. Daripada koin Rp 100 dan Rp 200 itu hilang sia-sia, maka alangkah baiknya jika barang yang dianggap tak bernilai itu dimasukkan ke dalam celengan. "Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit", kira-kira begitulah ungkapan yang tepat untuk koin yang dianggap tak bermanfaat karena tidak bisa dipakai untuk belanja di toko-toko biasa di pinggir jalan.

Apakah celengan itu hanya khusus untuk koin? Tentu saja tidak. Meskipun nama gerakannnya adalah "Gerakan Koin Peduli Yatim", namun tidak berarti warga tidak boleh memasukkan uang kertas 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000 atau bahkan 100.000 rupiah ke dalam celengan tersebut. Bagi warga yang memiliki rezeki lebih banyak dari yang lain, tentu boleh memasukkan uang kertas yang nilainya lebih besar dari uang koin ke dalam celengan yang kelak akan dipakai untuk kegiatan santunan anak yatim dan khitanan massal.

Bagi warga Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, yuk kita dukung GERAKAN KOIN PEDULI YATIM untuk kebahagiaan anak yatim (dan anak yang ikut khitanan massal).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun