Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Terpapar Covid-19 (Episode 1)

12 Agustus 2021   07:38 Diperbarui: 14 Juli 2022   23:12 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar oleh Anastasia Gepp dari Pixabay

Tubuh adalah dokter terbaik bagi setiap orang

Rabu 28 Juli 2021 pukul 21.00 malam, pesan WA dari Rumah Sakit itu muncul. Pesan yang menyatakan bahwa saya dan istri positif, terpapar Covid 19.

Pett shocking, rasanya dunia gelap.... saya dan istri saling menatap. Sejenak hening, yang berasa sangat lama. Saya menenangkan diri berakting, memasang raut wajah datar saja. Meski hati sebenarnya berdegub degub tak karuan menghadapi misteri dan ketidak pastian tamu tak diundang ini.

Lalu berujar kepada istri dengan nada seolah musibah Covid itu hal yang biasa biasa saja. Hasil Swab kita berdua positif bu, ternyata kita dapat giliran juga. Ayo siap siap Isoman, itu teman teman yang terpapar kemarin isoman 10 sampai 14 hari sudah pada sehat kembali.

Kami pun menyiapkan kamar masing masing, untuk isolasi mandiri beberapa hari atau minggu ke depan.

Jadilah mulai malam itu kami menapaki babak baru kehidupan. Beraktivitas, bernafas dan segala hal dengan satu kesadaran bahwa ada penumpang gelap tak di harap yang menyertai. Yaitu tuan Covid 19.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Kapan dan dari mana

Di awal awal masa pandemi dulu banyak cerita. Ketika di rumah pada terpapar covid, saling bertanya tanya. Ini siapa yang membawa ke rumah, terpapar di mana, kok bisa dst.

Namun cerita seperti itu jarang terdengar lagi. Pertanyaan spekulatif seperti itu bisa menimbulkan rasa bersalah dan mengurangi imunitas. Karena kapan tepatnya, tertular siapa, di mana, memapar siapa duluan tidak ada yang tahu.

Jadi pertanyaan atau pernyataan yang bisa memojokan salah satu anggota keluarga itu tidak ada gunanya. Tidak akan ada jawaban yang jelas. Yang pasti malah akan mengurangi daya tahan setiap tubuh yang terpapar.

Demikian juga pada kasus kami. Tidak ada pernyataan siapa terpapar duluan. Hanya dalam hati mengakui, bahwasanya sayalah yang paling banyak keluar rumah.

Bertemu kolega, para pekerja dan rekan lain terkadang dengan prokes sedikit abai. Selama PPKM diberlakukan beberapa waktu ini, kegiatan rutin mingguan kesukaan berhenti. Yaitu bermain golf. Karena semua golf course di Jabodetabek sementara ditutup. Golf adalah olah raga dilakukan ditempat terbuka yang membikin hati senang dan badan fit.

Selama golf course tutup, ternyata banyak kabar rekan rekan golfer terpapar. Bahkan cukup banyak sampai meninggal dunia. Ada yang bilang, sebenarnya aktivitas golf ditempat terbuka, full panas matahari dengan udara segar adalah peningkat daya tahan tubuh. Tapi entahlah.

Apakah gara gara berminggu minggu tidak golf ini yang membikin imunitasku menurun. Entahlah...

Saya dan istri sudah vaksin dua kali. Barangkali karena merasa sudah vaksin itu terkadang juga menjadi titik lemah dalam prokes. Kurang disiplin. Jadilah saya dan istri terpapar.

Namun ada satu keyakinan, bahwa dengan sudah divaksin akan mengurangi risiko kematian. Dan juga mengurangi rasa sakit yang hebat saat terpapar.

Rumah sakit Holistic di tepi sawah

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Menjalani isoman di rumah. Saling menghindar bertemu, makan bergantian dan minum paket obat dan vitamin yang dipesan anak. Namun setelah beberapa hari isoman tidak menunjukan kemajuan berarti.

Kami mulai berpikir lain. Dari evaluasi, kebanyakan teman dan kolega yang cepat sembuh saat isoman ternyata rata rata berusia muda, dibawah 40 tahun. Sedangkan untuk usia lebih senior apalagi sudah kepala 6 tentunya perlu treatmen lebih sistematis dan terukur.

Rabu malam mulai isoman tidak membaik. Malah keluhan istri lebih beragam. Sehingga Sabtu malam 31 Juli 2021 kami memutuskan istri harus dirawat khusus. Diantar anak, istri opname ke Rumah Sakit cukup ternama di daerah Cibubur.

Saya bertahan di rumah. Namun ternyata tidak juga semakin membaik. Saya ingin dirawat di RS juga. Menghubungi teman dekat yang belum lama ini bersama istri dan putrinya tetirah perawatan disatu Hospital unik di Purwakarta. Teman baik ini segera membantu menghubungi Hospital. Ya masih ada kamar available. Terima kasih pak Harry dan ibu.

Jadilah Senin siang 2 Agustus, diantar driver dan anak saya berangkat ke Purwakarta. Ingin mengajak istri untuk bergabung, kami mampir ke RS Cibubur.

Namun ternyata istri masih harus mengenakan tabung supply oksigen. Sehingga perjalanan sejauh 166 Km ke Purwakarta terlalu berat buat istri. Istri tidak diperbolehkan ikut. Sangat berisiko dengan kondisi saturasi oksigen yang belum stabil.

Akhirnya saya berangkat tanpa disertai istri. Di siang panas sedikit mendung, mobil meluncur cepat ke Purwakarta.

Lewat jalan layang Jakarta Cikampek yang disebut MBZ - nama Sultan Abu Dhabi yang memiliki Masjid putih sangat indah - sekitar satu jam 20 menit mobil telah eksit di pintu tol Purwakarta.

Lalu menyusuri jalan lama Purwakarta Bandung, setengah jam kemudian sampailah kami di Holistic Hospital di kanan jalan. Terletak sedikit di luar kota Purwakarta, Jabar.

Holistic Hospital ini memiliki luas sekitar 23 hektar. Konturnya berbukit dan berlembah, ditepi sungai dan hamparan sawah. Luas, hijau, sejuk, udara segar layaknya sebuah resort di Bedugul atau Ubud Bali.

Di sinilah saya berada untuk pengobatan, tetirah dan wisata beberapa hari mendatang.

Di salah satu ruang terpampang tulisan atau barangkali semboyan Wisdom rumah sakit yang mengatakan bahwa, Tubuh adalah Dokter terbaik bagi setiap orang

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun