Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kanada dan Alaska di Musim Gugur, Catatan Perjalanan 9

1 Oktober 2019   12:21 Diperbarui: 1 Oktober 2019   12:39 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rocky Mountain Area. Dokpri

3.1. Danau Okanagan
Keindahan berwisata tidak hanya berada di tujuannya. Namun juga saat dalam perjalanan.

Apalagi di Rocky Mountain. Teman yang pernah berkunjung ke area ini bernasihat, kalau jalan ke Rockie mata jangan sampai mengerjap apalagi tertidur. Katanya berlebihan dengan gaya lucu, setengah serius setengah bercanda.

Tentu saja Awak berusaha keras untuk tetap melek. Meskipun terkadang dibuai udara sejuk dan ayunan Bus yang merambat 50 Km per jam. Mentaati peraturan.

Candaan, cerita lucu dan bernyanyi nyanyi di Bus melaju, membantu untuk tidak ketiduran. Dan menolak rayuan mata untuk segera memejam.

Jalan lurus dan mulus di pegunungan, dipinggiri pesona hamparan Pinus tak habis habisnya. Terpukau.

Mobil berlalu lalang tak begitu ramai. Sekali kali bersimpangan dan disalip rombongan touring Moge dengan suara berdentam dentam. Memecah keheningan gunung. Terlihat juga beberapa kali atraksi Solo tur Moge melaju gagah. Sendirian dalam kostum serba hitam. Sepertinya nikmat sekali pengelana tunggal itu sendirian mengarungi Alam Raya Pegunungan.

Pauline dengan suara mengalun menjelaskan. Orang Kanada adalah penyayang Binatang. Bahkan kepada binatang liar. Di area Taman Nasional untuk melindungi hewan dari lindasan kendaraan, di setiap sepuluh kilometer dibuat jembatan penghubung. Dari dua sisi hutan melintasi jalan.

Jembatan itu khusus dibuat untuk yang terhormat para binatang. Menjangan, Rusa, Kambing, Unggas, Anjing Hutan, Beruang dsb.

Bus putih melewati lorong Jembatan jembatan hewan itu. Jembatan melengkung dengan krawang kawat pengaman di kedua sisinya. Kelihatan pengkuh dan juga artistik. Rupanya untuk binatang pun, mereka membangun dengan hati, tidak sembarangan. Saluut.

Rocky Mountain Area. Dokpri
Rocky Mountain Area. Dokpri
Mendekati danau Okanagan, kami  makan siang terlebih dahulu di resto All You Can Eat. Yang dimiliki wiraswasta pendatang Tionghoa. Dengan sajian hidangan komplit. Sea food, Jepang, Italy, China dsb.Mau tak mau kita harus akui keuletan Etnis ini dalam bekerja dan beradapsi. Bahkan di lereng Rocky yang relatif sepi inipun mereka survive. Bahkan kelihatan maju.

Siang terik, sampailah kami di tujuan. Okanagan adalah salah satu danau luas, diantara ribuan danau yang ada di Rocky Mountain Kanada.

Dilingkupi pegunungan, danau ini menjadi rumah bagi ratusan Yacht putih yang bersandar susun sirih di dermaga kayu. Juga rumah bagi seekor Monster misterius, Ogopogo.

Siang terik dengan angin lembut tipis mengelus. Kami berleha-leha kepanasan.

Lake in Rocky Mountain. Dokpri
Lake in Rocky Mountain. Dokpri
Melangkah di tepian. Menyiapkan HP dengan mode Kamera.... Berbisik, Ogopogo I`m coming. Dan siap setiap saat menjepret, mengabadikan. Bila tiba tiba kepala Naga bertanduk itu  menyembul di permukaan danau. Moncong yang menyemburkan Api akan menjadi fokus bidikan.Namun 40 menit berkeliling, Ogopogo legenda itu tetap saja sebuah cerita tak muncul wujudnya. Ogopogo dimanakah engkau gerangan?  Barangkali Naga itu tak biasa muncul di siang hari. Pagi menjelang Subuh, atau sore ketika Mentari akan tenggelam adalah setting yang pas untuk mengiringi penampakan Sang Legenda, Monster melata itu.

Namun akhirnya Awak bertemu juga dengan Ogopogo berwarna hijau. Tanpa rasa ngeri atau takut sedikitpun.

Ogopogo patung yang dibangun di tepi danau. Patung  sederhana, miskin imajinasi. Patung Ogopogo yang ditampilkan sebagai Makhluk bersahabat. Bersahaja. Bukan Monster penakluk yang mengerikan.

Rocky Mountain Area. Dokpri
Rocky Mountain Area. Dokpri
Ogopogo asli tetap misteri. Namun keindahan danau Okanagan nyata di depan kami. Permukaan airnya serata Granito di pelataran. Mengkilat memantulkan terik sinar mentari siang.Berjalan menyusuri dermaga, kami meninggalkan danau Okanagan. Di depan seorang bule ramping bercelana pendek, telanjang dada duduk memainkan Piano yang ditaruh di Dermaga. Memainkan Love of My Life nya Queen. Sedikit menyejukan siang panas.

Menjelang sore kami meninggalkan kota Kelowna di kaki Gunung Rocky. Mendaki ke destinasi berikutnya di lereng gunung Rocky.

Semakin banyak Danau danau, sungai sungai dan puncak puncak indah yang akan kami lewati.

Ogopogo Statue. Dokpri
Ogopogo Statue. Dokpri
                  bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun