Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Romantic Journey di India [Catatan Perjalanan 1]

17 Maret 2019   04:48 Diperbarui: 17 Maret 2019   04:57 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

India adalah Negeri prosa liris. Negeri penuh Romansa perjalanan panjang peradaban dan perjuangan sebuah Bangsa.

Alhamdulillah hari ini kami kesampaian telah  tiba di Bumi nya. Tak tahan rasanya, tuk segera menikmati aneka warna Prosa liris mu.

1. Old Delhi
Pesawat SQ mendarat mulus di New Delhi dalam selimut kabut pagi gerimis. Crew pesawat memutar lagu pengiring pendaratan Everything I do I do it for you nya Bryan Adam. Versi Symphoni yang mengalun ditimpali tangisan nyaring balita India di gendongan ibunya. Musik dan tangisan serasi menyatu dengan pagi gelap  gerimis dan berkabut di landasan. Liris, Romantis dibumbui pedih tangis.

Ini kali pertama saya menyambangi negeri Kari ini. Kari adalah sejenis kuah medok kental rempah, pengoles nikmat Roti Caney.

Bandara Indira Ghandi bergaya modern, tempat tambatan puluhan pesawat itu menelan kami dengan Aroma masa kini. Belum ditemui Aroma Rempah yang diangani. Negeri dengan 3 huruf awal yang sama dengan Indonesia IND, adalah kawan  lama Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan.

Maupun saat menggalang pergerakan Non Blok tahun 1955. Sinergi antara Presiden Soekarno, PM India Jawarhal Nehru, Gamal Abdul Nasser dari Mesir. Juga Presiden Yugoslavia Josif Bros Tito bergabung di gerakan ini untuk menandingi dominasi kekuatan Nato blok Barat dengan komandan Amerika. Dan Blok Timur Warsawa dengan pimpinan Uni Soviet.


Bandara Indira Gandhi telah ramai pagi itu. Orang orang lalu lalang berkostum warna warni mematuk pandangan mata para pendatang.

Hiasan puluhan piring kayu dan simbol simbol jari penyata Nice ( bukan Jempol atau Nembak) menempel di dinding tinggi area Imigrasi. Menjadi kolase meriah dan cantik. Seolah ramah mengucapkan, Selamat datang di Delhi ibukota India.

Assalamualaikum India, We're coming.

dokpri
dokpri
          Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun