Tak pelak, rasa kaget itu meningkat menjadi ruasa kuageet, terutama bagi tiga pria empat sekawan yang baru menyadari di depan nenek itu, duduk menghadap ke belakang penuh gaya gadis berkulit putih kecoklatan berambut hitam legam. Mata bundarnya dengan berani menatap mereka.
" ya betul, kami dari Indonesia" Puspa yang menjawab, sedangkan tiga pria temannya diam, masih mlenggong terlongong dengan kecantikan nona Indo itu.
Lalu mereka berkenalan. Nama nona itu Marieska, gadis Indo yang lahir di Belanda. Papa Ambon mami Belanda. Langsing dan sangat cantik serta ramah.
Kecantikan gadis ini adalah sekuntum besar mawar merah maron.
Tiba tiba bagi tiga pria Indonedia itu pesona jutaan Tulip di luar sana tergerus, pindah ke dalam kereta, ke kuntum mawar merah itu yang baru disadari keberadaannya.
Setiap berbicara, sepasang anting silver sebesar gelang di telinga Marieska itu ikut berayun ayun, mendebarkan hati para pria diseberangnya
Marieska memberitahu dari Rotterdam Central ke hotel Seamans bisa jalan kaki 25 menitan. Bisa juga naik taksi atau lebih enak dan murah naik Tram no 7, gampang. Hotel berada disebelah kiri dekat pemberhentian terakhir halte Tram di pojokan sungai.
Ketika kereta tiba di stasiun Rotterdam, mereka turun , Marieska juga. Marieska memberitahu mereka, menunjuk arah halte Tram yang berada tepat di depan stasiun.
Dan mereka berpisah dengan Marieska, saling ber daag daag.
Bersambung