Awal tahun ajaran baru selalu menjadi momen yang penuh harapan dan antusiasme, tidak hanya bagi para siswa, tetapi juga orang tua, guru, dan seluruh civitas madrasah.Â
Suasana seperti ini tampak nyata di MI Nurul Iman, Kelurahan Mendahara Ilir, saat pelaksanaan kegiatan MATSAMA (Masa Ta'aruf Siswa Madrasah). Kegiatan ini menjadi gerbang awal bagi siswa baru untuk mengenal dunia madrasah lebih dekat bukan hanya dari bentuk fisik bangunan, tetapi juga nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka ke depannya.
Bagi anak-anak yang baru pertama kali memasuki jenjang MI, hari pertama sekolah tentu menjadi pengalaman yang mengesankan. Wajah-wajah polos dengan raut penasaran, tas baru yang digenggam erat, serta langkah kaki kecil yang ragu- ragu namun penuh semangat, menjadi pemandangan yang menghangatkan hati siapa pun yang melihat.
Dalam rangka menyambut siswa baru, MI Nurul Iman mengadakan kegiatan MATSAMA yang berlangsung selama beberapa hari. Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah penyampaian materi bertema "Madrasah Aman, Nyaman, dan Menyenangkan" yang disampaikan oleh mahasiswa Kukerta Mandiri dari UIN STS Jambi. Materi ini menjadi sorotan karena sangat dekat dengan dunia peserta didik baru, dikemas ringan, interaktif, dan menyentuh aspek penting dalam kehidupan mereka sehari-hari di lingkungan madrasah.Â
Apa Itu Madrasah yang Aman?
Pada hari kedua kegiatan MATSAMA,  mahasiswa Kukerta menyampaikan materi mengenai pentingnya menciptakan madrasah yang aman. Aman di sini bukan hanya merujuk pada bangunan yang kokoh, halaman yang bersih, atau ruang kelas yang layak, tetapi juga rasa aman secara psikologis. Anak-anak harus merasa terlindungi, bebas dari rasa takut, tekanan, atau kekerasan verbal maupun fisik.
Mahasiswa Kukerta mengajak siswa berdialog langsung dengan memberikan contoh-contoh situasi yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Misalnya, ejekan terhadap teman, tidak diajak bermain, mencubit, atau mendorong teman saat antre. Anak-anak diajak untuk mengenali bahwa tindakan tersebut masuk ke dalam kategori perundungan (bullying), dan sangat penting untuk dihentikan. Mereka juga diberikan pemahaman bahwa jika merasa tidak aman, mereka harus berani bicara kepada guru, orang dewasa dan kepada orang tua.Â
Kenapa Nyaman Itu Penting?
Â