Panti Sosial merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Sosial yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, sehari-hari secara fungsional dibina oleh para Direktur terkait sesuai dengan bidang tugasnya.
Panti sosial rehabilitas anak membutuhkan perlindungan khusus  ini merupakan lembaga yang menangani permasalahan kesejahteraan sosial remaja putus sekolah yang lebih spesifik yaitu pada remaja putus sekolah yang terlantar. Panti sosial ini dalam perkembangan pengelolaannya diambil alih oleh departemen sosial RI melalui kantor wilayah departemen sosial provinsi sumatera selatan.
Panti sosial rehabilitas anak membutuhkan perlindungan khusus ini mentargetkan anak-anak ataupun remaja yang putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tingkat pertama (SLTP) ataupun ke pendidikan tingkat atas (SLTA), karena terkait beberapa macam faktor.
salah satunya yaitu faktor orangtuanya dalam keadaan miskin dan bahkan yang sudah meninggal, terkait dengan pernyataan tersebut panti sosial rehabilitas anak membutuhkan perlindungan khusus ini merupakan wadah bagi remaja-remaja khususnya di daerah sumatera selatan yang putus sekolah sebagai tempat bagi mereka yang ingin kembali dan memiliki minat ingin menambah ilmu keterampilan dan juga ilmu pengetahuan.
Panti sosial rehabilitas anak membutuhkan perlindungan khusus ini menyediakan beberapa ilmu keterampilan untuk para remaja yang putus sekolah sesuai dengan minat dan bakatnya, Â diantaranya yaitu :
1. Â Â Â Keterampilan dalam hal menjahit pakaian
2. Â Â Â Keterampilan dalam hal salon kecantikan
3. Â Â Â Keterampilan montir motor ataupun mobil.
Disini para remaja yang putus sekolah dapat mengembangkan ketiga ilmu keterampilan tersebut sesuai dengan minat dan bakat masing-masing yang setiap harinya akan dilatih oleh para staff di  panti sosial rehabilitas anak membutuhkan perlindungan khusus ini.
Adapun manfaat dari berdirinya panti sosial ini dilatar belakangi atas keprihatinan melihat banyak remaja yang putus sekolah karena terkendala oleh biaya, terutama sekali pendidikan keterampilan, yang dimana dengan pendidikan remaja bisa terus belajar dan berkarya yang lebih mengarah pada skill mereka untuk dapat mengembangkan kemandirian dalam mengembangkan keterampilan mereka dimasa depan, selain itu bimbingan keterampilan juga merupakan dasar untuk dapat mengaplikasikan kemampuan mereka walaupun pendidikan yang mereka tempuh tidak dalam lingkungan yang formal.
opini ini ditulis oleh Mahasiswi Universitas SriwijayaÂ
