Pernahkah kamu mendengar tentang social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial?Â
Gangguan kecemasan sosial disebut juga fobia sosial, merupakan sebuah gangguan yang membuat orang mengalami ketakutan, kecemasan, kesadaran diri yang intens dan berlebih, tidak seimbang dalam interaksi sosial dengan orang lain (Owunna et al., 2022). Kecemasan sosial adalah ketakutan yang menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial yang berkaitan dengan yang membuat individu harus berurusan dengan orang asing atau menghadapi kemungkinan diamati oleh orang lain, individu takut akan dipermalukan atau dicela (Khafida Silmi et al., n.d.).
Kapan kecemasan sosial itu dirasakan oleh penderita?Â
Menurut (Jefferies & Ungar, 2020) Kecemasan sosial terjadi saat individu merasa takut terhadap situasi sosial dimana mereka membayangkan penilaian negatif dari orang lain atau merasa bahwa kehadiran mereka akan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Pada tingkat tertentu kecemasan sosial bersifat adaptif, sehingga mendorong perhatian lebih besar pada presentasi dan refleksi perilaku individu.Â
Berdasarkan (DSM-IV TM, 1994) seseorang yang menderita gangguan kecemasan sosial memiliki beberapa kriteria, yaitu :
- Ketakutan yang menetap pada satu atau lebih situasi sosial, ketika seseorang harus bertemu dengan orang baru atau tidak dikenal dan orang-orang tersebut akan mencermatinya.
- Menghadapi ketakutan terhadap situasi sosial yang selalu memicu timbulnya kecemasan.
- Individu tersebut mengakui jika ketakutannya berlebihan atau tidak masuk akal.
- Situasi sosial yang ditakutkan itu dihindari jika tidak akan menimbulkan kecemasan yang menetap atau distres.
- Adanya perilaku menghindar.
- Adanya upaya antisipasi.
- Kondisi distres ini secara signifikan berpengaruh terhadap rutinitas normal seperti sekolah, pekerjaan, atau hubungan dengan orang lain, atau dirinya mengalami distres yang menetap karena fobia yang dialaminya.
Gejala-Gejala Gangguan Kecemasan Sosial
Gangguan kecemasan sosial memiliki tiga gejala (gejala fisik, gejala tingkah laku, gejala kognitif). Menurut Ingman dalam Canu (2011) mengemukakan gejala kecemasan sosial dapat di ekspresikan dalam beberapa cara yaitu:
a. Gejala FisikÂ
- Keringat yang berlebihan
- Detak jantung yang berdebar-debar
- Wajah memerah
- Bergetar
- Sakit perut
- Mati rasa
- Pusing
b. Gejala Tingkah Laku
- Tidak berani/sedikit melakukan kontak mata
- Penundaan
- Cara bicara tidak lancar
- Gelisah
- Menolak interaksi sosial
c. Gejala Kognitif
- Kesadaran diri yang tinggi
- Merasa dirinya dilihat dan dievaluasi oleh orang lain
- Kewaspadaan yang berlebihan
- Berpikir merendahkan diri sendiri