Sebagai salah satu bentuk penerapan dari Merdeka Belajar, melalui program Merdeka Belajar Episode ke-24 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menelurkan satu kebijakan yang disebut dengan Transisi PAUD ke SD/MI yang menyenangkan.Â
Gerakan ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mengakhiri miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada PAUD dan SD/MI yang masih sangat kuat di masyarakat.
Mendikbudristek menyampaikan empat fokus yang perlu dilakukan dalam pembelajaran, yaituÂ
(1) Transisi PAUD ke SD perlu berjalan dengan mulus;Â
(2) Setiap anak memiliki hak untuk dibina kemampuan fondasinya secara holostik;Â
(3) Kemampuan literasi dan numerasi anak dibangun secara bertahap dan dalam proses yang menyenangkan; sertaÂ
(4) 'Siap sekolah' merupakan proses, bukan hasil, sehingga perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orangtua.
Ada tiga target capaian yang harus dilakukan satuan pendidikan menjelang pemberlakukannya di tahun ajaran baru, yakni Pertama, meniadakan tes baca tulis hitung (calistung) dari proses penerimaan  peserta didik baru (PPDB); Kedua, dalam dua minggu pertama siswa baru perlu menjalani masa perkenalan.Â
Ketiga, satuan pendidikan di PAUD dan SD/MI sederajat perlu menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak, yang dikenal pula sebagai aspek perkembangan , yakni mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif, keterampilan motorik dan perawatan diri serta pemaknaan terhadap belajar yang positif.