Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pemilu Kemarin, Doa Pemilu yang Akan Datang, dan Sebuah Keberuntungan

25 Maret 2022   16:08 Diperbarui: 27 Maret 2022   21:00 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mural yang berisi pesan tentang pemilu. (ANTARA FOTO/FAUZAN via kompas.com) 

Dan panitia sebagai pihak penyelenggara lebih simple untuk merekapitulasi, apakah sistem vote memanfaatkan/menggunakan era digital. 

Atau mungkin dengan melaksanakan pemilu secara berjenjang, yakni pileg dilanjutkan pilkada lalu pilpres. Pada tahun yang sama tapi bulan yang berbeda.

Mengapa?

Hal ini menarik berkaca pada pemilu sebelumnya. Ketika poster, baliho, dan berbagai macam atribut tahun politik ada yang mendapatkan keutungan jika ada wajah figur tertentu dalam mendulang suara.

Salah satunya saat pemilu, wajah presiden, kepala daerah dan calon wakil rakyat dalam satu kemasan.

Sehingga menjual nama sosok tertentu media persuasif menarik pemilih.  Sosok Prabowo dan Jokowi betapa menguntungkan figur-figur tertentu saat gambarnya bergandeng nama tersebut.

Alhasil suara parlemen atau kepala derah bisa terdongkrak bukan. Berbeda kali lalau pilpres terakhir diadakan. Alternatif bagi pengambil keuntungan ini.

Hal ini terjadi pada bentuk pemilih kita yang terbelah yang cenderung fanatis buta akan pada sosok figur.

Selain itu penyerdehanaan pemilu tahun kemarin dari kertas suara yang membuat pusing kepala bagi pemilih anti ribet tentunya ada pihak yang mendapatkan keberuntungan akan salah pilih.

Yups, mari ciptakan pemilu lebih lagi. Minimal tidak memperkeruh keadaan disetiap pemilu yang lalu-lalu.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun