Meski tindakan yang dilakuan pada awalnya mungkin saja baik sebagai motivasi bagi yang lain, tapi bisa berujung kebencian antar mereka bahkan kepada seorang pendidik sendiri dicap sebagai orang yang kurang adil loh.
Menjadi sosok murid idaman, disenangi oleh guru/dosen merupakan harapan dan kebanggaan tersendiri yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun dikalangan para siswa dan mahasiswa.
Betapa senangnya hati bila dekat dengan mereka, diberikan kepercayaan akan tugas atau perintah tertentu membuat hati apalah itu? Ditraktir lagi hehe.. dan sebagainya.
Lalu bagaimana bisa mendekati mereka tanpa harus melepaskan sisi objektif. Ya, smart, attitude baik. Kan.
Begitupun juga dengan guru/dosen agar jadi idaman dimata para siswa dan mahasiswa. Selain smart dan attitude yakni cara berkomunikasi.
Suka atau tidak suka kepada keanekaragaman sikap dan sifat peserta didik seringkali memantik rasa tidak suka loh. Ya, kemampuan menghadapi mereka diharapkan ekstra dalam bersikap untuk memotivasi sesuai selera kita, atau justru kita diharapkan mampu menyesuaikan dengan taraf usia mereka.
Dalam istilah teman "mengalah untuk menang."
Hal ini dapat disimak dari dua film dari Bollywood India. Yang menceritakan sepak terjang sang pendidik terhadap anak didiknya.Â
Film Hicki 2018 yang diperankan Rani Mukherje yang menjadi sosok guru yang menaungi siswa-siswa buangan (nakal). Dengan kekurangan yang ia miliki pada akhirnya berhasil merubah prilaku anak didiknya menjadi orang yang baik, bahkan menjadi guru primadona dan dingat sepanjang masa.
Amir Khan dalam Taare Zameen Par 2007 memotivasi siswa yang mengidap kelainan mental yang susah untuk dibentuk, lambat laun dapat berubah menjadi siswa yang punya talenta, khususnya dalam kemampuan dalam seni melukis.