Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peduli Lingkungan dengan Memanfaatkan Limbah Dapur dan Sampah Rumah Tangga

2 Oktober 2021   12:54 Diperbarui: 2 Oktober 2021   12:57 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: idntimes.com

Sayangilah alam dengan cara peduli pada lingkungan sekitar kita

Meskipun grafik pemberitaan isu lingkungan hidup tidak sehangat isu politik dan ramenya tayangan acara gosip yang mengupas seluk beluk kalangan selebritis tanah air. Bukan berarti isu lingkungan jadi tak penting diketahui oleh publik lho. Karena dianggap kurang 'gergetan' untuk disajikan.

Diangkatnya isu lingkungan ke permukaan oleh media sangatlah diperlukan dalam membangun kesadaran kita semua, arti penting  kepedulian lingkungan sebagai gerakan massa di masyarakat.

Setidaknya kesadaran masyarakat akan kondisi lingkungan sekitar point penting upaya dalam menjaga lingkungan, minimal kepekaan pada kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal yang semakin hari semakin menurunnya rasa peduli pada lingkungan dan kelestarian pada alam.

Bahayanya kerusakan alam bagi keberlangsungan makhluk hidup, manusia, tanpa kita sadari menganggu keseimbangan ekosistem yang alami. Menuai rentetan persoalan baru berdampaj pada kehidupan manusia itu sendiri bukan.

Munculnya fenomena baru yang belum pernah kita rasakan selama ini, atau dari cerita  para pendahulu bagaimana kondisi alam dahulu (orang tua kita) kala itu.

Hal ini berkaitan dengan kerusakan lingkungan (alam) karena masih rendahnya tingkat kesadaran kita pada lingkungan sekitar, menciptakan perubahan yang dapat dirasakan sekarang tidak terlepas atas apatisnya kita lingkungan bukan.

Kerusakan alam itu terjadi karena ulah tangan manusia itu sendiri, bukan.

Hal terkecil misalnya, berawal dari kebiasaan kita yang sukar untuk berubah pada prilaku sadar lingkungan seperti masih banyaknya melakukan buang sampah sembarangan.

Pada sisi lain, mulai menurunnya aksi sosial seperti bersih-bersih lingkungan di masyarakat, gotong royong bersifat rutinitas. Sudah mulai langkah termasuk dilingkungan penulis.

Serta sosialisasi tentang lingkungan yang jarang bahkan tidak pernah dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait. Sehingga berkorelasi pada perbuatan ini ya kan. Kegagalan membangun mindset kearah hidup sehat dengan menjaga lingkungan sekitar.

Faktanya dapat dilihat langsung, prihal sampah masih bertumpukan dimana-mana,9 diberbagai tempat berakibat bau menyengat kemana-mana, kebiasaan membuang sampah diselokan. Dan sebagainya.

Artinya, kepekaan kita pada lingkungan masih rendah kan. Padahal tempat pembuangan telah disediakan oleh pemerintah setempat.

Kotak sampah juga diberikan. Kotak sampah untuk sampah organik dan non organik. Iya kan. 

Jika berhubungan yang bersifat fasilitas umun, rasa kepemilikan seseorang sedikit kurang peduli dalam merawat menjaganya.

Apabila ada masalah baru bermacam-macam makian dilontarkan, +62. Menyalahkan pihak-pihak tertentu, padahal kita setidaknya bisa berbuat mencegah permasalahan yang mungkin dapat ditimbulkan.

Artinya kesadaran lingkungan di masyarakat kita bisa dikatakan masih rendah loh.  Setidak untuk kita sendiri jika tidak mampu berbuat lebih banyak cukup patuhi himbauan sudah bermanfat demi lingkungan.

Begitupun prihal limbah dapur seperti sampah rumah tangga. Merupakan hal yang kadang telah diketahui manfaatnya selama ini namun tidak kita manfaatkan. 

Upaya menimalisirkan permasalahan sampah. Untuk itu sebagai peewujudan akan rasa kepedulian pada lingkungan, upaya menjaga lingkungan dari permasalahan sampah dan mendukung program pemerintah setempat.

Yups membudayakan patuhi himbauan pemerintah minimal menjaga fasiltas sampah dan menghindari kebiasaan buang sampah sembarangan sudah lebih dari kata cukup.

Salah satunya memanfaatkan limbah dapur dan sampah rumah tangga kepada hal yang bermanfaat, baik digunakan untuk keperluan sendiri atau dijadikan bentuk kreatifitas tambahan uang pendapatan juga bisa.

 Hayoo peduli lingkungan

  1. Membuat sisa makanan atau limbah dapur menjadi pupuk kompos dan pupuk organik. Hal ini dapat dipelajari. Tutorialnya dapat dipelajari dilaman yotube loh. Minimal pupuk yang kita buat untuk tanaman tanaman kita sendiri. Upaya mengurangi sampah dapur kita, wujud cinta lingkungan dengan mengurangi dampak pencemaran limbah rumah tangga, dengan memanfaatkan ke hal yang berguna.
  2. Memanfaat sisa sampah plastik nonorganik untuk kerajinan tangan, seni berkreasi. Misalnya sebagai wadah media tanaman, aneka sovenir dan sebagainya. Atau dapat dikumpulkan pada tempat khusus tersedia lalu dijual ke penampung lalu sadekahkan ke panti asuhan hasil jual barang bekas bisa juga dilakukankan.
  3. Begitupun sisa sayuran atau bumbu dapur selain menjadi pupuk dapat juga dijadikan kembali sebagai bibit tanaman baru. Seperti beberapa jenis tanaman, bisa dari bijinya, umbinya, batangnya maupun daunnya. Sisa sayur yang tidak bermanfaat namun bisa dimanfaatkan kembali. Dengan menjadikan sebagai bibit tanaman baru yang bisa dijejer dibelakang, samping, teras rumah kita. Iya toh.
  4. Hal ini juga dengan barang-barang rumah kita yang masih layak dibagikan kepada pihak-pihak yang memerlukan. Sebagai aksi sosial yng humanis.

Salam

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun