Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menunggu Arah PKB pada Kancah Politik Mendatang

18 Agustus 2021   21:59 Diperbarui: 18 Agustus 2021   22:54 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: islamlib.com

Dul dan Din pada ngapain siang bolong pada bahas politik, kayak para pengamat. Sapa Pak RT, sambil nimbrung ikut bergabung. Kini daripada bicara tentang politik, loe bedua bantuin bapak. Mendata warga korban pandemi dikomplek kita. Ada bantuan. 

Nah Din dan Dul uang transportnya, jangan lupa pakai masker dan tetap patuhi prokes. Tolong disampaikan kepada warga. Supaya RT kita tetap dalam kondisi zona hijau.

Kembali pada konteks judul, yups lupakan cengkrama si Udin dan Bedul. Mari berasumsi terhadap kekuatan PKB dan NU pada politik mendatang. Kemana arah mata angin bertiup, kesitulah jari tangan akan melambai.

Jangan Pandang Sebelah Mata Kekuatan PKB dan NU Pemilu Mendatang

Karena terpampangnya gambarnya Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sang ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Baliho disamping keberadaan berbagai Baliho dari ketua umum partai lain. Menggelitik penulis tuk merangkai kata.

Disamaping baliho Mbak Puan Maharani (PDI Perjuangan), Pak Erlangga Hartato (Golkar), Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat). Terkesan seperti adanya jadwl tayang aktor megabintang para ketua umum, dipublis. Bersanding demi branding satu sama lain.

Nah, tertarik dengan salah satu parpol yaitu partai PKB. Dari era SBY dua periode hingga Jokowi dua periode. Partai yang selalu ada dibarisan pemerintah. Incumbent. Dan berhasil menempatkan tiga kader parpol dipost-post strategis dikementrian.

Hanya asumsi semata, andai kata jika ketiga menteri tersebut mengarahkan pada suksesi pemilu 2024 mendatang. Garis intruksi/komamdo yang terstruktur, sistematis, massif dari hulu ke hilir Gimana? 

Misalnya, Menteri Desa sekarang. Yang membawahi area perdesaan dengan program 1 Milyar perdesa. Dengan mitra kerja para pendamping desa dilapangan sebagai relawan. Piye khabare?

Diketahui dari tingkat provinsi, kabupaten lalu desa. Pasti ada pendamping desanya, dekat dengan kepala desa. Menggiring pada arah ini. Bisa besar dong dampak suara pemilu, khususnya sumbangsih ke pileg bukan. Plus dari dua kementerian lain, post menteri dari PKB.

Bukan hanya itu, basis suara yang sedari dulu menjadi kekuatan dasar. Jawa Timur sebagai lumbung suara PKB. Dengan DPT cukup besar secara nasional, andai 75 persen pro ke PKB. Plus suara dari Daerah lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun