Beda kasus perselingkuhan Nissa terjadi dengan bujang. Bahkan dengan duda misalnya. Saya yakin sensi dan tensinya, tak sepanas berita akun gosip, lambeturah.
Sebagai fans jagad maya, saya sedikit kecewa Nissa. Karena Nissa, saya mulai suka musik gambus. Mengangkat musik gambus menjadi tidak asing, yang sempat hilang terdengar. Hanya terdengar diwaktu masih ingusan, puluhan tahun silam.
Jangan Salahkan Hijabnya, Tapi Akhlak Orangnya
Permasalah yang melanda Nissa Sabyan dan Ayus menyeret karib kerabat tak luput juga berimbas pada mereka. Bukan sebagai pelaku namun ketiban aib, buah bibir perbincangan publik.
Sungguh sangat disayangkan apabila komentar atau tanggapan yang coba mengkaitkan unsur hijab dibalik kasus Sabyan.
Hal ini tidak serta merta hijab ada dipersalahkan. Hijab merupakan pakaian wanita yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebagai muslim, saya jelas menolak bahkan tidak sependapat dengan hijabnya dihubungkan.
Pasalnya, yang mesti dipersalahkan adalah oknumnya, orangnya yang berbuat salah. Bukan pakaiannya.
Misalnya sebagai perumpamaan, ada pernyataan menyatakan semua yang bekerja dikementrian X Â semua koruptor, karena terindikasi korupsi pasca OTT KPK. Melibatkan beberapa otang kementrian yang terciduk.Â
Pernyataan ini secara tak langsung membuat berang kepada mereka yang jelas tidak terlibat bukan. Tapi, seharus oknum tertentu yang dipersalahkan, bukan kementrian kan!
Begitupun dengan kasus Nissa Sabyan, yang mesti dipersalahkan Nissanya, bukan Hijabnya. Dan bukan hanyya Nissa Sabyan, tapi Ayus juga mesti jadi sorotan.
Karena perselingkuhan tidak akan pernah terjadi, jika tidak ada respon suka sama suka diantara keduanya. Tidak akan cinta bertepuk sebelah tangan, tanpa tangan lain yang menimpali.Â
Terlepas apapun penyebab, faktor terjadinya perselingkuhan. Pada dasarnya kembali pada individu itu sendiri.
SALAM