Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... .

Bukan anak Presiden, hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LDII Turunkan 450 Anggota Tim Rukyat Hilal untuk Awal Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H

17 April 2025   09:35 Diperbarui: 19 April 2025   12:34 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LDII Turunkan 450 Anggota Tim Rukyat Hilal untuk Awal Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H. Foto: LDII Aceh.

Jakarta (17/4) - Dalam rangka mendukung proses penetapan awal bulan Ramadan dan Syawal 1446 Hijriah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kembali mengerahkan ratusan anggotanya untuk melaksanakan kegiatan rukyatul hilal, yaitu pengamatan bulan sabit muda sebagai penanda pergantian bulan Hijriah.

Anggota Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII yang juga bagian dari tim rukyat DPP LDII Ustaz Wilnan Fatahilah, menjelaskan organisasi LDII sudah aktif melakukan pantauan hilal sejak tahun 2014. Tahun ini, sebanyak 101 titik pemantauan disebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan 88 lokasi untuk pengamatan awal Ramadan, dan 91 titik untuk Syawal.

"Seluruh titik pantauan tersebut merupakan lokasi yang telah terverifikasi dan juga digunakan dalam sistem pemantauan Kementerian Agama. Namun cuaca masih menjadi tantangan utama dalam rukyat, meskipun secara astronomis posisi hilal sudah memenuhi syarat terlihat," ujar Wilnan pada Minggu (13/4/2025).

Untuk mendukung kelancaran observasi, lebih dari 450 personel LDII yang berasal dari tingkat pusat (DPP), provinsi (DPW), hingga kabupaten/kota (DPD) turut diterjunkan. Semua anggota tim rukyat ini telah mendapatkan pelatihan teknis dalam menggunakan berbagai peralatan optik seperti teropong dan teleskop.

Pelatihan ini telah dilakukan sejak lebih dari satu dekade lalu. Di tahap awal, pelatihan dipusatkan di kantor DPP LDII Jakarta, dengan melibatkan para pakar dari Kementerian Agama, seperti Ahmad Izzuddin dan Ismail Fahmi. LDII juga menjalin kerja sama dengan Planetarium Jakarta dan Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) untuk memperkuat aspek keilmuan dan praktik dalam observasi hilal.

Dalam beberapa tahun terakhir, LDII menggandeng pakar seperti Ustaz Hendro Setiyanto dari LFNU dan Imah Noong Lembang sebagai pelatih dalam pelatihan lanjutan. "Setelah masa pandemi, kami kembali menggelar pelatihan intensif, terutama dalam penguasaan penggunaan alat bantu optik," ujar Wilnan.

Pelatihan tersebut dilangsungkan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, dengan fokus utama pada kemampuan teknis pengamatan dan pengolahan data hilal. Sejumlah wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Sulawesi Utara kini bahkan menyelenggarakan pelatihan hisab secara mandiri dengan mengundang narasumber dari Kemenag maupun LFNU.

Materi pelatihan meliputi kriteria rukyat-hisab versi Mabims lama dan baru, teknik pengukuran arah kiblat, penentuan waktu salat, dan penggunaan software astronomi untuk mendeteksi citra hilal di komputer atau laptop.

Selain melaksanakan tugas pengamatan, tim LDII juga berkolaborasi aktif dengan instansi seperti BMKG, Kementerian Agama, dan tim dari LFNU. Kerja sama ini dinilai penting untuk meningkatkan validitas hasil rukyat serta membuka ruang diskusi ilmiah di lapangan.

Wilnan menambahkan, pengamatan hilal oleh LDII tak hanya dilakukan menjelang Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tim rukyat LDII secara rutin memantau hilal di awal setiap bulan hijriah sebagai bentuk latihan berkelanjutan. "Kami lakukan ini agar tim semakin terlatih dan siap menghadapi berbagai kondisi saat observasi," tutup Wilnan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun