Oleh: Mukhtar Habib
Topeng Keadilan
Seni rupa itu terunggah penuh drama
Menawar bocah bercelana merahÂ
Seperti terpasung kebijakan bernafsu lembar saku
Katanya kantong kosongÂ
Berdalih perpisahan terakhir penuh misteri
Pemeras rupiah bertopeng keadilan
Mematok  kepala menggigil di ulu hati
Sandiwara penuh telematika itu tak terbayangkanÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!