Pendidikan Masa Depan: Alternatif Bagi yang Cinta Belajar tetapi Benci Sekolah

Contohnya, seseorang dapat dikatakan mengetahui biologi dasar jika mereka mengetahui 200 hal terkait pengetahuan dasar biologi. Maka lembaga uji menyelenggarakan ujian dengan menyertakan 200 soal atau pertanyaan untuk melihat apakah orang tersebut memiliki pengetahuan terebut atau tidak.

Lembaga uji tidak memerlukan rekomendasi dari sekolah sebelum menyelenggarakan ujian. Seseorang yang belajar otodidak melalui internet pun dapat melakukan uji di LUK karena pada dasarnya sekolah, guru, maupun belajar di internet sama-sama untuk memperoleh ilmu tidak peduli bagaimana caranya. Sehingga dengan adanya sistem seperti ini tidak ada lagi kecurangan terorganisir yang dilakukan sekolah. Kelulusan hanya berdasakan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki bukan karena bingkisan yang diberikan ke penguji atau belas kasih atau juga sogokan.

Setelah lulus sekolah, kita memperoleh sertifikat yang disebut Ijazah sebagai bukti kalau kita berpengetahuan. Ijazah SMP mewakili pewakili pengetahuan yang dimiliki orang yang telah belajar di SMP. Sebelumnya pada pembukaan saya menguji anda apakah anda ingat zat apa yang menyebabkan hijaunya warna daun? Jika tidak, artinya anda sudah tidak layak memiliki ijazah SD karena pengetahuan tingkat SD sudah tidak anda miliki. Jadi begitulah seharusnya, ijazah harus memiliki masa kadaluarsa paling tidak 7 tahun. 

Otak kita menyimpan memori yang penting dan membuang memori yang tidak penting, demikian terjadi seumur hidup kita. Tubuh kita selalu mengalami regenerasi, 78% tubuh kita terdiri dari air dan air di tubuh kita terus berganti dari hari ke hari dalam 2 bulan saja sebagian air ditubuh kita telah diganti dengan yang baru. Dan dalam 7 tahun tubuh kita sama sekali baru. Kita saat ini bukanlah kita 7 tahun kedepan pengetahuan lama kita buang dan pengetahuan baru terbentuk menjadi diri kita. Dalam LUK sertifikasi hanya berlaku 7 tahun saja selanjutnya seseorang perlu menguji kembali.

Jika disekolah kita diajarkan pelajaran yang kita diminati dan tidak kita diminati dan semua pelajaran harus dikuasai seolah kita adalah produk yang harus menghasilkan hal yang sama layaknya pabrik. Contohnya sekolah memberikan bahasa inggris, sejarah, biologi, kimia, dan fisika dan sekolah mengharuskan siswa untuk menguasai semuanya (walaupun tidak satu gurupun mampu menguasai semuanya, guru hanya menguasai satu saja) jika seseorang senang dan cukup dalam mempelajari sejarah, dia akan meninggalkan pelajaran sejarah karena ia merasa tertinggal dalam pelajaran fisika (pelajaran yang tidak ia minati). Seseorang menjadi setengah-setengah, tidak fokus, mematahkan minat dan bakat mareka dan yang pasti menghancurkan masa depan mereka. Setelah lulus mereka justru bingung ingin menjadi apa, apa yang mereka minati dan apa yang mereka harus lakukan.

Contoh penerapan sistem ini:

Seseorang ingin mengembangkan potensi perkebunan pisang di daerahnya(tujuan), maka dia merancang kurikulum, pengetahuan dan keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk mengembangkan potensi perkebunan pisang di daerhanya. Maka ia mulai mempelajari materi berupa sistem pengairan, sistem pertanian, hama dan penyakit, biologi dasar, kewirausahaan, pemasaran dan ekonomi mikro secara otodidak dan melalui komunitas belajar untuk tanya jawab. Setelah ia menguasai semua materi tersebut, ia datang ke LUK untuk menguji apakah ia benar-benar memiliki ilmu tersebut dan layak menggunakannya atau tidak. 

Setelah ia dinyatkan lulus, ia diberikan serifikat yang berlaku 7 tahun. Dengan sertifikat tersebut, warga didaerahnya dapat mempercayakan orang tersebut untuk mengolah lahan mereka, mengubah sisterm pengairan, cara penanaman dan pembibitan, membangun koperasi untuk mengembangkan potensi perkebuan pisang didaerahnya. Dengan demikian ia telah mengembangkan potensi perkebunan pisang di daerahnya.

Saya ingin mengembangkan ide ini, untuk itu saya sangat berharap kritik, saran, komentar dan tangkapan pembaca terhadap tulisan ini. Saya berharap niat baik saya dapat berguna bagi sesama, dan anda dapat berpartisipasi memberikan kebaikan dengan memberikan tanggapan agar kita bersama menjadi lebih baik.

Terimakasih atas tanggapannya.

"Sekolah bukanlah peternakan dan tidak boleh menjadi peternakan."

-Mukhlis