Manusia sebagai homo religious  telah lama sekali mengenal nilai nlai spritualitas sebagai bagian dari kesadaran memahami dunia ini terbukti dengan adanya berbagai peninngalan praktik  ritual  yang ditemukan dari berbgai penelitian yang mana semuanya menyimpulkan bahwa kesadaran beragama telah ada sejak zaman primitif. Dan telah menyebar di berbagai daerah di belahan dunia sebagai buktinya di temukan shanidar cave di derah irak berupa makam manusia purba neandhertal sebagai bukti nyata telah ada konsep penguburan sejak ribun tahun silam juga ada gobekli tepe di turki yang dipercaya sebagai pusat pemujaan di Anatolia kuno
spritualitas pada masa ini dikenal dengan nama animisme dan dinamisme. Animisme sendiri berasal dari bahasa latin anima yang berarti nyawa,jiwa atau roh yang mengartikan bahwa animisme adalah kepercayaan yang menganggap setiap mahluk ataupun benda di alam memiliki roh sedangkan dinamisme bersal dari Bahasa Yunani dinamos yang berarti kekuatan,daya,kemampuan maka dinamisme ini adalah kepercayaan yang meyakini bahwa segala sesuatau di alam semesta memiliki kekuatan dan semuanya diluar kendali manusia  namun sangat mempengaruhi kehidupan  Â
Pada awal peradaban manusia, konsep kepercayaan seperti ini semuanya berangkat dari keyakinan bahwa ada kekuatan diluar kendali manusia yang mengatur alam semesta. dari sinilah awal dari konsep kepercayaan itu lalu diwariskan secara turun temurun.penganut sistem kepercayaan animisme percaya tiap benda yang ada di bumi ini memiliki roh yang harus dihormati karena jika roh roh tersebut terganggu maka itu bisa menjadi penyebab malapetaka Tak hanya itu animisme juga percaya bahwa roh leluhur bersemayam pada benda benda bahkan hewan dan tumbuhan di alam oleh karena itu mereka sangat menghormati roh roh leluhur mereka juga mengadakan upacara pemujaan agar roh tersebut mendatangkan kebaikan.begitu hal nya juga dengan dinamisme maka muncullah ritual ritual peribadatan yang bertujuan melakukan penyembahan kekuatan alam demi menghindari keburukan yang menimpa manusia      Â
Sejarah Animisme Dan DinamismeÂ
      Edaward Burnett Tylor dianggap sebagai orang yang pertama kali mengemukakan tentang animisme dalam buku Primitive culture dirinya mendefinisikan bahwa animisme adalah konsep kepercayaan pertama, Bahkan menurut Tylor animisme ini menjadi cikal bakal agama karen tanpa adanya pemikiran animisme ini maka agama itu sendiri tak akan lahir.
 Tylor menjelaskan bahwa manusia purba itu di hadapkan pada persoalan bgaimana menyikapi tentang perbedaan orang  hidup dan mati serta hal hal yang diluar kemampuan mereka sehingga manusia purba menyimpulkan fenomena tersebut dengan akalnya.para sejarawan sepakat bahwa animisme menjadi fondasi bagi konsep spritualitas manusia yang hidup di zaman paleolitikum dan neolitikum
      Lain halnya dengan dinamisme yang pertama kali muncul dari gagasan Robert Ranulph Marret yang beranggapan jika animisme perlu diperbaiki sehingga melahirkan teori dinamisme pertama kalinya. hal ini juga diperkuat oleh teori Konrad preuss yang sejalan dengan marret yakni mengatakan bahwa pada tahap awal perkembangan kepercayaan manusia, mereka meyakini bahwa setiap benda, baik yang bernyawa maupun tidak bernyawa, memiliki kekuatan.alhasil manusia purba menggantungkan diriya dengan kekuatan alam tersebut
      Dari sini dapat disimpulkan jika masyarakat pra sejarah memiliki konsep ritual dan spritualitas yang berkembang karena rasa ketergantungan masyarakat terhadap kekuatan lain dari luar diri mereka sagala bentuk benda di alam diyakini mampu memberikan manfaaat ataupun memberikan marabahaya bagi diri manusia oleh karena itu manusia purba menggantungkan diri mereka dengan kekuatan alam semesta dan roh roh  untuk menjaga keberlangsungan kehidupan mereka
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI