Mohon tunggu...
MUKHAMMAD HAFIDH FACHRUDDIN
MUKHAMMAD HAFIDH FACHRUDDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif Uin Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

~olahragawan~ Saya adalah mahasiswa atau mahasantri aktif di salah satu universitas di Malang yakni Universitas Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Harap Mas dan Mbak PKI Bisa Menggantikan Ideologi Pancasila Menjadi Ideologi yang Komunis

10 Oktober 2022   01:06 Diperbarui: 10 Oktober 2022   01:40 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Pancasila dan gerakan g30 s pki. tentu kalian pasti tau lah ya apa itu gerakan g 30 s pki. gerakan peristiwa tersebut pasti sudah dikenal di kalangan masyarakat Indonesia karena peristiwa tersebut menjadikan peristiwa yang miris dan masih banyak muncul pertanyaan kenapa gerakan G 30 s pki tersebut terjadi. Masyarakat Indonesia masih bertanya - tanya dalam hal tersebut. Bahkan saya juga masih bertanya - tanya tentang kejadian tersebut juga. karena saya juga belum tau sepenuhnya tentang gerakan G 30 s pki tersebut. Tapi disini saya akan menjelaskan dari apa yang saya ketahuu dan apa yang saya pernah baca saja. Selebihnya kalau memang salah mohon maaf yang sebesar - besarnya.

Dalam gerakan G 30 s pki ini pastinya punya tujuan tertentu lah kenapa orang - orang yang melakukan gerakan tersebut berani menjalani misinya. Bahkan misi tersebut sangatlah berani, miris, bahkan kejam sekali. Kemudian apa yang menjadikan mereka melakukan gerakan tersebut. Apa motiv mereka melakukan gerakan tersebut. Menurut berita yang saya ketahui juga masyarakat termasuk saya juga masih bingung siapa dalang dalam peristiwa gerakan G 30 s pki tersebut.
peristiwa gerakan G 30 s pki sendiri adalah gerakan pada tanggal 30 September 1965 yang diduga dilakukan oleh partai komunis Indonesia yang pada peristiwa itu dilakukan pembunuhan jenderal - jenderal yang menjabat untuk negara Indonesia. pembunuhan tersebut dilakukan secara miris dan sangatlah kejam. Mayat - mayat jenderal - jenderal tersebut langsung dimasukkan ke dalam lubang buaya, yaitu lubang yang isinya mayat dari jenderal tersebut. Entah motivnya apa kok sampai terjadi peristiwa kejam seperti itu. Kalau yang saya tau penyebab umum terjadinya gerakan tersebut oleh PKI adalah PKI tersebut ingin mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi yang komunis.

Dalam pembunuhan tersebut Enam perwira itu adalah Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo.

Jenderal TNI Abdul Harris Nasution sebenarnya menjadi sasaran utama dalam insiden berdarah tersebut. Namun ia selamat, sedangkan Lettu CZI Andreas Tendean dan Ade Irma Suryani Nasution terbunuh dikarenakan salah sasaran.

Tidak hanya anggota perwira, tetapi masih ada beberapa korban lain yang tewas dalam insiden berdarah tersebut. Beberapa di antaranya yakni Letkol Sugiyono Mangunwiyoto, Kol. Katamso Darmokusumo, dan Bripka Karel Satsuit Tubun.

G 30 s pki juga dilatar belakangi oleh dominasi ideologi Nasionalisme, Agama dan Komunisme (NASAKOM) dibawah pimpinan Presiden Soekarno Hatta yang sejak saat itu menerapkan demokrasi terpimpin pada tahun 1959 - 1965. Dan menurut yang saya ketahui adalah disini adanya gesekan yang tidak harmonis hubungan antara anggota TNI dan PKI tersebut. Antara keduanya itu terjadi pertentangan pada masa itu. Kemudian latar belakang selanjutnya adalah adanya desus -  desus dari masyarakat yang PKI adalah seperti ini. Seperti mempunyai niatan yang tidak baik terhadap ideologi dan bangsa Indonesia tersebut. Yang awalnya PKI tersebut main aman dengan sembunyi - sembunyi dalam menyelesaikan misinya, tapi akhirnya di ketahui oleh pihak anti komunis tersebut, jadilah PKI lebih memilih langsung kekerasan yaitu menculik jenderal tersebut dan dibunuh.

Dalam peristiwa tersebut juga memiliki kronologi menurut berita yang saya baca. Tindakan dan penyebarluasan ideologi komunis yang dilakukan oleh PKI menimbulkan kecurigaan dari kelompok anti-komunis. Hal tersebut juga mempertinggi persaingan antara elite politik nasional.
Di tengah kecurigaan tersebut, Komandan Batalyon I Kawal Resimen Cakrabirawa Letnan Kolonel Untung yang merupakan pasukan khusus pengawal presiden, memimpin sekelompok pasukan dalam melakukan aksi bersenjata di Jakarta.

Pasukan tersebut bergerak meninggalkan daerah Lubang Buaya pada tengah malam, pergantian Kamis, 30 September 1956 menuju Jumat, 1 Oktober 1965.
Kudeta yang sebelumnya dinamakan Operasi Takari ini diubah menjadi G30S PKI. Mereka menculik dan membunuh dan menculik para petinggi Angkatan Darat.

Selain enam jenderal yang gugur, ada pula ajudan Menhankam/Kasab Jenderal Nasution, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, dan Pengawal Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena, Brigadir Polisi Satsuit Tubun.

Salah satu jenderal yang berhasil selamat dari serangan adalah AH Naustion. Namun, putrinya yang bernama Ade Irma Suryani Nasution tidak dapat diselamatkan.

Sementara itu, G30S PKI di Yogyakarta dipimpin oleh Mayor Mulyono menyebabkan gugurnya TNI Angkatan Darat, Kolonel Katamso, dan Letnan Kolonel Sugiyono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun