Mohon tunggu...
Muji Setiyo
Muji Setiyo Mohon Tunggu... Professor in Mechanical and Automotive Engineering UNIMMA

Muji Setiyo adalah dosen dan peneliti aktif di Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang - Kampus Unggulan Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Cerdas Publikasi di Jurnal Terindeks Scopus bagi Dosen Pemula

13 Agustus 2025   23:07 Diperbarui: 13 Agustus 2025   23:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Cara Cerdas Publikasi di Jurnal Terindeks Scopus bagi Dosen Pemula (Sumber: https://muji.blog.unimma.ac.id/)

Publikasi di jurnal internasional bereputasi, khususnya yang terindeks Scopus, masih menjadi tolok ukur penting dalam dunia akademik. Bagi dosen pemula atau dosen muda, langkah pertama sering kali terasa menantang: mulai dari memilih jurnal, memahami prosedur, hingga memastikan artikel memenuhi standar internasional. Namun, ada strategi yang relatif lebih "bersahabat" untuk memulai, yang tidak hanya meningkatkan peluang diterima, tetapi juga membangun jejaring riset internasional.

1. Ikut Konferensi Internasional yang Terhubung ke Penerbit Scopus

Cara pertama yang relatif aman adalah berpartisipasi dalam konferensi internasional yang sudah memiliki kontrak publikasi dengan penerbit yang prosidingnya terindeks Scopus. Keuntungannya jelas: naskah yang lolos seleksi presentasi biasanya sudah diarahkan agar sesuai standar penerbit, dan peluang masuk ke Scopus lebih besar. Misalnya, beberapa konferensi tahunan di Asia Tenggara rutin bekerja sama dengan penerbit besar seperti IEEE, Springer, atau IOP yang prosidingnya otomatis masuk Scopus.

2. Manfaatkan Daftar Jurnal Baru yang Baru Terindeks Scopus

Tidak banyak dosen pemula yang tahu bahwa Scopus setiap bulan merilis daftar jurnal baru yang diinklusi ke dalam indeks mereka. Daftar ini bisa diakses langsung melalui situs resmi Scopus. Mengapa ini penting? Karena jurnal yang baru masuk Scopus biasanya membutuhkan penulis dari berbagai negara untuk memenuhi kriteria geographical diversity of the authors. Contohnya, jika bulan ini Agustus, kita bisa melihat jurnal yang baru terindeks pada Juli, lalu mencari yang berasal dari benua berbeda (Afrika, Eropa, atau Amerika). Sebagai penulis dari Indonesia, keberadaan kita bisa menjadi nilai tambah yang membantu jurnal tersebut memperluas kolaborasi internasional.

3. Pahami Indikator di Scimago (SJR)

Selain Scopus, ada satu platform penting yang sering digunakan editor untuk menilai kualitas jurnal, yaitu Scimago Journal Rank (SJR).
Di SJR, salah satu indikator yang berpengaruh adalah international collaboration. Semakin tinggi persentase kolaborasi internasional dalam artikel yang diterbitkan, semakin bergengsi posisi jurnal tersebut. Bagi penulis, ini berarti peluang lebih besar jika mampu menyajikan artikel yang ditulis bersama rekan dari luar negeri.

4. Bangun Kolaborasi Penelitian Lintas Negara

Kolaborasi internasional bukan sekadar formalitas. Ia adalah jembatan yang membuka banyak peluang, mulai dari publikasi bersama hingga potensi studi lanjut. Namun, penting diingat: kolaborasi harus sesuai etika. Tidak boleh hanya "titip nama", melainkan harus ada kontribusi nyata yang tercantum dalam author contribution statement. Jika strategi ini dijalankan konsisten, jangkauan kita akan meluas. Kita tidak hanya menghubungkan Yogyakarta ke Jakarta, tapi bisa membangun jalur Surabaya-Taiwan, atau bahkan Kupang-Roma. Lebih menarik lagi, jika mitra kolaborasi memiliki program doktoral, peluang untuk melanjutkan studi di sana terbuka lebar.

5. Jangan Abaikan Etika Penulisan dan Standar Internasional

Selain strategi teknis, etika penulisan menjadi pondasi yang tak boleh diabaikan. Scopus dan SJR memberi perhatian serius pada masalah seperti:

  • Plagiarisme

  • Gift authorship (pencantuman nama penulis tanpa kontribusi)

  • Manipulasi sitasi

Patuhi standar publikasi internasional, tulis kontribusi penulis dengan jelas, dan pastikan artikel yang dikirimkan adalah hasil riset yang valid dan orisinal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun