Mohon tunggu...
Mujahidin Farid
Mujahidin Farid Mohon Tunggu... Universitas Negeri Surabaya

Menulis pakai keyboard

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gak Seru Jadi Tuhan: Sebuah Refleksi tentang Ketergantungan

24 Juli 2025   14:43 Diperbarui: 24 Juli 2025   14:51 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://theologyandchurch.com/2015/06/17/the-humanity-of-god/


Contohnya? Lihat saja di kantor. Saat kita minta tolong kirim file ke rekan kerja, kadang jadi awal obrolan yang berkembang ke mana-mana. Atau di rumah, saat kita gak bisa buka toples dan minta bantuan ke orang tua---itu bisa jadi momen hangat yang justru melekat dalam ingatan. Bahkan ketika kita merasa kesal karena harus mengingatkan anak atau pasangan berkali-kali, di situlah ada ruang untuk saling memahami dan tumbuh bersama.


Kita sering mengira bahwa ketergantungan itu kelemahan. Padahal, justru karena kita gak serba bisa, kita jadi punya alasan untuk hadir bagi satu sama lain. Kita jadi lebih peka, lebih manusiawi. Dan siapa tahu, di balik pintu yang kita tunggu untuk dibukakan, ada percakapan, tawa, atau pelajaran kecil yang gak akan kita temukan kalau semua bisa dikerjakan sendiri.


Akhirnya saya menyadari:
Menjadi manusia itu istimewa bukan karena kita serba bisa, tapi karena kita punya ruang untuk saling membutuhkan.
Sesuatu yang mungkin gak bisa dialami Tuhan---karena Dia sempurna, dan gak perlu siapa-siapa.

Referensi:
Sartre, Jean-Paul. Existentialism Is a Humanism. 1946.
Maslow, Abraham. Motivation and Personality. Harper & Row, 1954.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun