Mohon tunggu...
Muizzu FauzanZain
Muizzu FauzanZain Mohon Tunggu... Editor - Editor

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Belajar Pancasila dan Mengapa Belajar Pancasila Sejak Kecil Sampai Sekarang

10 Mei 2020   14:15 Diperbarui: 10 Juni 2021   10:10 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/amp/s/nasional.sindonews.com/newsread/443236/15/refly-harun-bakal-kembalikan-hari-pancasila-ke-18-agustus-bila-jadi-presiden-1622534770

Pancasila sebagai ideologi negara atau sebagai dasar negara Indonesia. Hasil jerih payah para tokoh     pejuang Indonesia ini haruslah tetap dijaga, karena itulah hasil yang bisa membuat negara indonesia ini masih berdiri kokoh. Pancasila juga sangat cocok untuk Indonesia yang masyarakatnya majemuk, yaitu terdiri dari berbagai macam suku, ras, budaya, agama dan adat istiadat yang berbeda-beda. Dengan kondisi Indonesia tersebut, maka sangatlah baik untuk mengamalkan pancasila dikehidupan sehari-hari. Walaupun dulu waktu pertama ditetapkannya pancasila banyak msyarakat yang tidak setuju dengan isi pancasila,  khususnya masyarakat Indonesia yang beragam non-muslim. Yaitu pada sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”. Karena sila pancasila tersebut tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia maka sila tersebut pun diaganti menjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”, sehingga masayarakat Indonesia menerimanya dengan baik dan masih berlaku sampai sekarang ini.

Tak heran Pemerintah menjadikan pancasila sebagai mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh semua pelajar Indonesia. Isi kandungan yang terdapat pada pancasila sudah menjadi dasar hidup bagi masyarakat yang hidup di Indonesia, dan tentunya di bantu UDD 1945 untuk mengatur kehidupan masyarakat agar berjalan dengan baik. Kesadaran setiap masyarakat sangat penting agar peraturan yang sudah ada dapat berjalan dengan semestinya. Orang yang melanggar peraturan akan mendapatkan akibatnya enatah secara langsung atau tidak langsung, dan juga akan merasa tidak tenang dalam hidupnya karena telah melakukan kesalahan. Belajar pancasila dengan waktu sekejap itu bisa, tetapi yang sulit adalah mengamalkanya. Itulah alasan mengapa pancasila diajarkan sejak duduk di bangku SD sampai SMA bahkan masih diajarkan di bangku kuliah.

Mengapa pancasila itu penting untuk diamalkan? Pada sila pertama pancasila, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dari sila tersebut kita diharuskan untuk memiliki kepercayaan akan tuhan, dan Esa artinya satu (Tuhan yang satu atau berjumlah satu). Kepercayaan akan tuhan di ajarkan oleh agama, dan ketika kita sudah memiliki kepercayaan akan tuhan maka kita akan memiiki tujuan hidup. Ketika sudah memiliki tujuan hidup maka manusia akan hidup teratur atau hidup dengan baik, orang yang tidak memiliki tujuan hidup maka dirinya akan kacau karena tidak memiiki titik tujuan.

Sila ke-dua, yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Dari sila tersebut kita diajarkan untuk memperlakukan manusia sebagai manusia atau dirinya sendiri, karena ketika seseorang menganggap orang lain seperti dirinya sendiri maka orang tersebut akan menjauhi perilaku buruk kepada orang lain. Adil juga sifat yang harus dimiliki oleh setiap manusia, adil disini bukan berarti sama berat tetapi sama nilainya. Contohnya seperti kita membagikan berlian dan emas kepada si A dan si B, ketika memberikan 1kg berlian ke si A dan 1kg emas ke si B maka  hal tersebut tidak adil, karena nilainya tidk sama.

Sila ke-tiga,yaitu “Persatuan Indonesia”. Sila tersebut mengajarkan kepada kita untuk saling bersatu satu sama lain. Dengan perbedaan setiap masyarakat indonesia maka kita harus bersatu padu agar Indonesia tetap aman dan sulit dihancurkan oleh negara lain. Sila ke-empat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sila tersebut mengajarkan untuk mengutamakan kepentingan orang banyak atau negara di atas kepentingan pribadi. Kita juga diajarkan untuk tidak memaksa kehendak orang lain, melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah hingga mencapai  kemufakatan atau keputusan yang dianggap tepat dan juga harus menjalankan hasil keputusan walaupun keputusan tersebut tidak sesuai dengan pendapat kita.

Sila ke-lima, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila tersebut menekankan akan keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Keadilan tersebut berlaku untuk setiap aspek kehidupan yang mencangkup hak dan kewajiban masing-masing individu. Dalam hal hukum juga harus adil, siapa saja yang salah atau melanggar akan diberikan sanksi tanpa membedakan latar belakang atau status sosial.

Sebagai warga negara Indonesia masyarakat memiliki hak yang sama di antaranya yaitu, hak untuk hidup dan mempertahankan hidup. Hak untuk menegmbangkan diri dan juga hak untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi . Hak untuk mendapatkan pengakuan, perlindungan, jaminan, kepastian hukum dan mendapat perlakuan yang sama di muka hukum.

Saya mau berbagi cerita sedikit tentang belajar pancasila. Sekarang saya sedang duduk di bangku kuliah semester dua, dimana masih mendapatkan pembelajaran pancasila. Belajar pancasila tidak melulu harus ada kata pancasila atau bertemakan pancasila, tetapi juga bisa dalam hal lain dengan menjalankan sesuai dengan hal-hal yang ada pada pancasila. Belajar pancasila itu menyenangkan karena kita langsung praktek dikehidupan kita sendiri. Saya mendapatkan dosen pancasila dan kewarganegaraan  yang menyenangkan. Ketika sedang mengajar baliau sangat membuka pemikiran atau pendapat mahasiswanya, beliau juga suka bercanda saat pembelajaran sehingga membuat pembalajan terasa nyaman. Waktu pertama masuk satu kelas udah kena prank, beliau peertama kali masuk menyamar sebagai asisten dosen dan bercerita bahwa dosennya galak atau killer. Kemudian setelah beberapa pertemuan identitasnya terbongkar bahwa beliau dosennya, itulah yang membuat saya merasa nyaman saat belajar bareng.

Di perkuliahan saya merasa mempraktikan pancasila secara  langsung. Kami satu kelas mendapat tugas untuk presentasi didepan kelas dengan tema yang sudah ditentukan dengan membaginya ke setiap mahasissnya dan mahasiswa disuruh untuk mencari sendiri materinya. Kemudian saya juga pernah mendapat tugas untuk membuat film pendek bertemakan “anti unsur SARA” Dan di upload di medsos, di situ saya dituntut agar berhati-hati dalam membuatnya. Karena kesalahan ditanggung diri sendiri dan hal itu dapat di akses oleh seluruh masyarakat. Saat itu juga saya harus belajar tentang peraturan yang berlaku. Kemudian pada semester dua juga di beri tugas untuk membuat artikel yang berhubungan dengan agama di Indoneisa dan agama yang dibahas harus berbeda dengan agama saya percayai. Di situ saya harus berinteraksi atau wawancara terlebih dahulu ke seseorang yang berbeda agama agar nantinya tidak ada unsur menyinggung agama lain. Saat melakukan wawancara saya agak merasa gerogi takut menyinggung perasaan orang yang saya wawancarai. Kebetulan waktu itu saya wawancara dengan pendeta dari kristen protestan yang berada di kota Malang.

Setelah saya wawancara dengan pendeta tersebut saya mendapatkan wawasan baru tentang agama kristen protestan. Ternya stiap agama mengajarkan hal-hal yang baik dan juga menjauhi hal yang tidak baik. Jadi setiap agama tidak mengajarkan hal yang buruk, tetapi seseorang yang berperilaku buruk itu karena dirinya sendiri bukan ajaran dari agama. Contohnya seperti orang mencuri, agama tidak mengajarkan untuk mencuri tetapi dirinya sendiri yang ingin dirinya sendiri mencuri. Setiap hal yang dilakukan manusia akan mendapatkan balasan atau akibatnya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Jadi isi pancasila dari sila pertama sampai seia ke-5 sangat berhubungan. Menurut saya urutan sila dalam pancasila memang benar-benar sudah runtut. Dari sila pertama yaitu ketuhanan kemudian dilanjut sila kedua yaitu kemanusiaan, jadi ketika kita sudah memiliki kepercayaan tuhan yang pastinya terdapat di agama, kemudian agama mengajaran tentang kemanusiaan, setelah kemanusiaan terjalin maka lanjut sila ke tiga yaitu persatuan, karena ketika masyarakat hidup rukun maka mereka akan bersatu. Kemudian setelah terjalin persatuan lanjut sila ke-empat yaitu tentang kerakyatan, permusywaratan dan perwakilan. Dimana ketika masyarakat telah bersatau maka ketika terjadi masalah akan menyelesaikannya melalui permusyawaratan. Ketika ke-empat  sila terpenuhi maka akan terjalin sila ke-lima yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun