Mohon tunggu...
MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS)
MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS) Mohon Tunggu... Dosen - Wakil Direktur Akademik

I am a seasoned professional with a strong background in accounting and management, actively seeking opportunities to leverage my expertise in these areas. Over the course of my career, I have consistently pursued continuous self-improvement by obtaining various relevant certifications. My proficiency extends to developing training programs, crafting new lessons, and creating engaging activities aimed at enhancing learning experiences. In addition to my hands-on experience, I am actively involved in the field of research. I contribute to the development of learning modules and design financial applications that align with industry best practices. My commitment to staying abreast of the latest trends and advancements in accounting and management reflects my dedication to professional growth and ensuring that my skills remain at the forefront of the industry. I am enthusiastic about contributing my skills and knowledge to a dynamic work environment, where I can make a meaningful impact through my expertise in accounting, management, and innovative educational approaches.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sinyal Positif: Penerimaan Pajak 2024 Meningkat, Pertanda Baik Ekonomi Indonesia?

27 Februari 2024   15:17 Diperbarui: 27 Februari 2024   15:21 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penerimaan pajak merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara. Pada bulan Januari 2024, Indonesia menunjukkan tren positif dalam hal penerimaan pajak, menandakan potensi pertumbuhan ekonomi yang positif. Analisis ini akan mendalami detail perkembangan ini, memasukkan komentar ahli dan mengeksplorasi implikasinya untuk masa depan.

Menelaah Angka-angkanya: Rincian Penerimaan Pajak Januari 2024

Berdasarkan data resmi dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, penerimaan pajak pada bulan Januari 2024 mencapai Rp 149,25 triliun. Angka ini melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp 1.989 triliun, melampaui ekspektasi dengan 7,5%. Berikut rincian kinerja kategori pajak spesifik:

  • PPh Non Migas (Pajak Penghasilan Non-Migas): Kategori ini, yang menyumbang Rp 83,69 triliun (7,87% dari target), mencerminkan aktivitas ekonomi di sektor non-migas. Kinerja positif menunjukkan pertumbuhan di sektor-sektor ini.
  • PPN & PPnBM (Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Penjualan atas Barang Mewah): Kategori ini, yang mencapai Rp 57,76 triliun (7,12% dari target), menunjukkan peningkatan dalam pengeluaran konsumen, yang berpotensi menandakan peningkatan kepercayaan publik dan aktivitas ekonomi.
  • PBB & Lainnya (Pajak Bumi dan Bangunan & Lainnya): Kategori ini mencapai Rp 0,81 triliun (2,14% dari target), menunjukkan kinerja yang relatif stabil di area ini.
  • PPh Migas (Pajak Penghasilan Migas): Kategori ini, yang mencatat Rp 6,99 triliun (9,15% dari target), mencerminkan dampak kenaikan harga komoditas seperti batubara dan minyak sawit pada sektor migas.

Memahami Pertumbuhan: Perspektif Dr. Muis

Dr. Muhammad Abdul Muis, pengamat kebijakan fiskal ternama dari Universitas Indonesia, memberikan wawasan berharga tentang alasan di balik tren positif ini. Dia menyoroti pentingnya perkembangan ini, dengan menyatakan, "Peningkatan penerimaan pajak menandakan peningkatan aktivitas ekonomi, menunjukkan pemulihan ekonomi potensial bagi Indonesia."

Dr. Muis lebih lanjut menjelaskan faktor-faktor yang berkontribusi:

  • Aktivitas Ekonomi & Konsumsi: Pertumbuhan PPh Non Migas dan PPN & PPnBM menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi dan pengeluaran konsumen, masing-masing. Ini menunjukkan peningkatan produksi, penjualan, dan dinamisme ekonomi secara keseluruhan.
  • Harga Komoditas: Kinerja PPh Migas yang kuat mencerminkan dampak positif kenaikan harga komoditas pada sektor migas, memberikan kontribusi pendapatan tambahan bagi pemerintah.

Tantangan dan Peluang: Mempertahankan Momentum

Meskipun penerimaan pajak Januari 2024 menunjukkan gambaran yang menjanjikan, Dr. Muis menekankan adanya tantangan yang membutuhkan perhatian berkelanjutan dari pemerintah:

  • Efisiensi Administrasi: Memperampingkan dan meningkatkan efisiensi administrasi pajak sangat penting untuk meminimalkan masalah terkait penagihan dan mendorong kepatuhan yang lebih besar.
  • Kepatuhan Wajib Pajak: Mendorong kepatuhan yang lebih besar di antara wajib pajak melalui kampanye kesadaran yang efektif dan proses yang disederhanakan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan penerimaan pajak yang berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan:

  • Reformasi Pajak Berkelanjutan: Menerapkan reformasi pajak yang dirancang dengan baik dapat mendorong kepatuhan pajak dan meningkatkan efisiensi administrasi.
  • Pengeluaran Publik yang Ditingkatkan: Memprioritaskan pengeluaran publik yang berkualitas memastikan pemanfaatan pendapatan yang terkumpul secara efisien, memaksimalkan dampaknya pada pembangunan sosial dan ekonomi.
  • Pembangunan Infrastruktur: Berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan konektivitas, menarik investasi, dan menciptakan peluang baru, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun