Mohon tunggu...
Muchsin Hidayat
Muchsin Hidayat Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya sedang belajar menulis. Sangat tertarik dengan pengkajian sosial masyarakat secara awam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Review Makassar International Writers Festival 2017

24 Mei 2017   13:14 Diperbarui: 24 Mei 2017   13:37 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Majunya suatu kota dapat dilihat dari seberapa banyak aktivitas masyarakat yang terjadi didalamnya. Baik itu kegiatan perdagangan, pendidikan ataupun even baik dari kalangan orang tua maupun kepemudaan. Kegiatan-kegiatan dapat dilakukan oleh perseorangan, komunitas, perusahaan maupun pemerintah yang masing-masing harus saling mendukung satu sama lain. Olehnya itu setiap orang yang tersadarkan perlulah meluangkan waktu dan pikirannya untuk bekerja mengaktifkan segala sektor di kota masing-masing. Semakin banyak aktivitas positif akan menggiring masyarakat untuk tidak terlibat dalam aktivitas negatif.

Bidang literasi yang menjadi bagian terjaganya peradaban juga aktivitas penting yang harus dijaga eksistensinya. Kita sering diperdengarkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masihlah kurang. Sedangkan bahan bacaan adalah sumber ilmu yang harus kita gali. Namun dengan melihat banyaknya even-even tentang literasi sedikit membuat lega. Di Kota makassar memiliki satu even literasi yang berkonsep festival. Makassar International Writers Festivalmenjadi even akbar di kota Makassar yang berskala internasional yang terbesar di Indonesia bagian timur di bidang literasi. MIWF 2017 ini dilaksanakan pada tanggal 17 – 20 Mei 2017 di kota Makassar. Kegiatan ini dibuka sejak 17 Mei 2017 di Fort Rotterdam, pusat festival ini dilaksanakan.  Dan juga beberapa kegiatan pra-event yang mulai dilaksanakan sejak 14 Mei 2017.  Tahun ini yang ketujuh kalinya MIWF diadakan dengan tema “Diversity” . Sebagai salah satu kota terbesar  di Indonesia timur, makassar harus terus tumbuh dengan mengadakan berbagai even-even berstandar internasional demi menjaga eksistensinya. Sehingga perkembangan manusia tidak hanya bertumpu pada bagian barat Indonesia, dan ini dapat memicu persaingan di kawasan timur. MIWF sebagai salah satu festival rutin tahunan akan menjaga kemajuan peradaban di kawasan timur.

 MIWF mengemban tugas mulia untuk mengangkat nama makassar di mata dunia. Dunia menulis yang merupakan aktivitas penting peradaban diharapkan dapat menjadi keseharian di kota ini. Mencari bibit-bibit baru penulis dari berbagai pelosok Sulawesi dan juga mempertemukan dengan berbagai penulis hebat yang berasal dari wilayah ini. Tahun ini mendatangkan lagi berbagai penulis-penulis hebat lainnya dari Indonesia dan juga penulis-penulis internasional. Seperti Sapardi Djoko Damono, Aan Mansyur, Maman Suherman,  dan masih banyak lagi.

Workshop kepenulisan, diskusi, book launch, seminar, taman baca, kids corner. Dan berbagai kegiatan lagi yang berbobot dan menambah wawasan. Diharapkan akan melahirkan generasi baca dan penulis hebat tiap tahunnya. Menjadi volunteer di tahun ini memberikan saya banyak pengalaman dan pelajaran baru.  Tentu juga mempertemukan dengan berbagai orang-orang hebat yang selalu memberi iri. Menambah beban untuk terus tak mau ketinggalan.

Memberikan wadah kepada kalangan muda untuk belajar sama dengan membangun generasi emas di masa mendatang. Tahun ini mengangkat  tema diversity yang berarti perbedaan. Yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang memang berbeda-beda. Namun karena itulah yang membuat kita kaya. Merawat perbedaan memang bukanlah hal yang mudah, tapi apabila kita mampu, maka kita akan menjadi bangsa yang besar. Merawat kultur bhineka tunggal ika dalam bingkai ke-Indonesia-an banyak menjadi topik dalam diskusi MIWF 2017. Dan juga merawat kerukunan antar masyarakat bernegara, dengan mengajak diskusi penulis dari Australia, Jepang, Malaysia dan lain lagi. Yang salah satu program yang saya ikuti International Program : Writing Australian – Indonesian Relationship dilaksanakan di Chapel,Fort Rotterdampukul 16.30 20 Mei 2017. Membahas tentang hubungan Indonesia – Australia dari masa ke masa, dari masa bersitegang dan damai.

Forum literasi bukan difokuskan untuk bermewahan , ini meruapakan kerja-kerja intelektual. Tapi kalau ada yang bilang membosankan, yang mungkin saja. Itu tergantung dari tiap orang menemukan kesenangannya. Tapi literasi tentu dapat dibuat lebih meyenangkan, diusahakan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun