Mohon tunggu...
Muhsin Nuralim
Muhsin Nuralim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at UIN Sunan Kalijaga in Religious Studies | English Tutor | Bibliophile

Menulis untuk belajar memahami perspektif lain dan menghargai keberagaman

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Meski Pandemi, Festival Holi Tetap Menaburkan Warna-warni

29 Maret 2021   19:21 Diperbarui: 29 Maret 2021   19:30 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama setelah merayakan Festival Holi by Andri Maulana | sumber: Dokumentasi Pribadi

Sudut jalanan kota Lucknow, India, hari ini berbeda dari biasanya. Lampu-lampu memancarkan warna lebih banyak, lebih beragam, lebih indah. India seakan menjadi lebih hidup.

Meskipun tengah pandemi, tak menyulutkan warga India untuk memeriahkan Festival Holi. Sebut saja, Mas Andri misalnya, mahasiswa Pascasarjana di Lucknow University, yang berbagi keunikan-keunikan cerita dalam festival ini.

Setiap tahun acara digelar di setiap sudut kota. Tahun lalu misalnya, perayaan Festival yang paling megah ada di Kota Vrindavan. Namun, untuk tahun ini masyarakat India hanya bisa merayakan di wilayah terdekat saja, itu pun dibatasi dengan protokol kesehatan sebagaimana umumnya.

Tak ada hal khusus yang perlu dipersiapkan. Outfit kaos putih cocok untuk acara ini. Putih memang menyiratkan sesuatu yang baik, bersih dan kosong. Jangan lupa untuk membeli tepung aneka ragam warna: merah, ungu, hijau, kuning, semua warna tersedia. Eits! Bukan untuk dijadikan adonan kue, ya. Melainkan akan dipakai untuk 'melumuri' diri kita.

Musik khas India menggema. Menggerakkan secara ritmis nan otomatis pada kaki tangan peserta untuk bersuka-cita. Warna-warna tadi, tak kalah seru ditaburkan sebagai 'toping' tarian itu. Menghiasi suasana, bahagialah mereka.

Warna tadi bukan sekedar warna. Mereka adalah perwujudan musim semi yang merekah. Setelah pada bulan-bulan lalu musim dingin pergi, kini saatnya warga untuk bersemi dan berbunga dalam Festival Holi.

Secara keagamaan, Festival Holi mengandung arti 'perayaan menangnya kebaikan versus kejahatan'. Bagi kalangan umat Hindu, ini menunjukkan artefak penting dalam budaya India selain sebagai perayaan semangat hidup berbangsa, Festival Holi pun merupakan perayaan di musim semi dengan durasi yang cukup lama.

Festival utama diadakan pada bulan purnama umat Hindu kalender bulan "Phalguna" (antara akhir Februari dan pertengahan Maret). Balutan kisah mitologis dalam agama Hindu sebagaimana diceritakan dalam teks Bhgavatpurana dan Wisnu Purana adalah ditemukannya penyebutan Hiranyakashipu yang berusaha membunuh Prahlada dengan memaksanya duduk di atas tumpukan kayu yang terbakar, di pangkuan Holika.

Holika dulu Adik Hiranyakashipu dan Prahlada adalah putranya. Holika mendapat berkah khusus dari Dewa Brahma yang melindunginya dari bahaya pembakaran. Prahlada adalah pemuja Dewa Wisnu dan memiliki tapak di sepanjang jalan kebenaran. Di bawah komando Hiranyakashipu, api dinyalakan. Prahlada mulai melantunkan nama Dewa Wisnu dan secara ajaib keluar tanpa cedera. Anehnya Holika terbakar, dan Prahlada muncul tanpa cedera.

Sebetulnya ada kisah versi lain yang menggambarkan bahwa Holi memiliki makna atas "terbakarnya cinta". Tapi, saya sendiri masih bingung merunutkan kisahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun