Mohon tunggu...
Muh. Fatih Ahsan Maulana
Muh. Fatih Ahsan Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Muh. Fatih Ahsan Maulana. Seorang mahasiswa aktif semester 6 di Universitas Negeri Islam Syekh Wasil. Memiliki hobi membaca dan sering aktif menulis esai serta Karya tulis ilmiah. Dalam menulisnya sering mengangkat mengenai isu sosial, isu politik, isu kesehatan mental, dan isu ekonomi. Dibuktikan dengan mengikuti banyak sekali perlombaan di bidang esai, artikel ilmiah dan KTI dengan pencapaian 15+ juara selama periode tahun 2024-2025.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ekonomi RI "Ngadat"? Ini Fakta Deflasi, PHK dan Lemahnya Daya Beli

19 Juni 2025   09:06 Diperbarui: 19 Juni 2025   09:06 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FoFoto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Ditambah lagi, surplus neraca perdagangan semakin tipis, nyaris menuju defisit. Hal ini memperkuat sinyal bahwa ekspor tak lagi menjadi penopang utama pertumbuhan seperti sebelumnya.

4. Respons Pemerintah & Bank Indonesia

Melihat kondisi ini, pemerintah mempercepat sejumlah program untuk menjaga konsumsi dan pertumbuhan:

  • Gaji ke-13 ASN dipercepat untuk mendorong belanja rumah tangga.

  • Subsidi transportasi dan penebalan bantuan sosial digelontorkan agar masyarakat bawah tetap bisa bertahan.

  • Bank Indonesia menurunkan suku bunga, serta melonggarkan likuiditas untuk mendorong kredit sektor produktif.

Namun, para ekonom menilai langkah ini harus diimbangi dengan perbaikan struktural, terutama di sektor tenaga kerja dan produktivitas industri.

 5. Proyeksi Ekonomi: Optimisme vs Kenyataan

Bank Indonesia tetap optimis bahwa pertumbuhan ekonomi bisa berada di kisaran 4,6%--5,4% pada akhir 2025. Namun, lembaga internasional seperti IMF, OECD, dan Bank Dunia justru menurunkan proyeksi ke angka 4,7%, di bawah target pemerintah sebesar 5,2%.

Ketidakpastian global, tensi perang dagang, serta persoalan dalam negeri menjadi kombinasi tekanan yang tak bisa diabaikan.

Mesin Ekonomi Perlu "Diservis"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun