Mohon tunggu...
Kibas
Kibas Mohon Tunggu... Editor - Pemuda desa.

Di sini aku hanya menerjemahkan kicauan burung yang ada dalam kepalaku, risih jika tak dikeluarkan. Maka, selamat membaca kicauan burung milikku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anggap Saja

17 Maret 2020   21:09 Diperbarui: 17 Maret 2020   21:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap gulita tanpa cahya

Jalanan nampak seperti gua

Aku menjamu kesendirian

Siapa yang sedia seperti aku?

"Ohh.. Dia sudah gila!"

Seruan anak baru lahir

"Memang! Kelak kau akan sepertiku"

Aku mengancam dan sangat kejam

Sembari menggigil ia teriak

"Akan kutunggu masa itu"

Ia sangat yakin akan meraihnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun