Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Dodol Dawet dalam Pernikahan Jawa: Simbol Cinta, Rezeki, dan Restu Keluarga

26 September 2025   19:45 Diperbarui: 26 September 2025   19:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dari sekadar minuman manis, dodol dawet adalah warisan budaya yang mengajarkan generasi demi generasi tentang arti pernikahan sesungguhnya. Bukan hanya penyatuan dua insan, melainkan penyatuan dua keluarga, dua hati, dan dua jalan hidup yang kini harus berjalan seiring dalam suka maupun duka. 

Dari segelas dawet yang manis, lahirlah pelajaran berharga bahwa kebahagiaan rumah tangga adalah hasil dari kerja sama, doa restu, dan kesediaan untuk selalu bersyukur.

Tradisi ini menegaskan bahwa budaya bukan sekadar seremonial, melainkan cermin dari nilai-nilai kehidupan. Setiap kali prosesi dodol dawet digelar, sesungguhnya ada doa panjang yang disampaikan: agar rumah tangga pasangan pengantin selalu manis, rezekinya mengalir deras, dan hidupnya penuh berkah hingga akhir hayat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun