Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Thank You, Diogo Jota

6 Juli 2025   08:38 Diperbarui: 6 Juli 2025   08:38 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen pernikahan Jota dengan Rute ditemani ketiga anaknya (Instagram/@rutecfcardoso14) 

Musim panas 2025 menjadi momen tergelap dalam sejarah modern Liverpool. Dunia sepak bola, terutama para penggemar The Reds, terpukul oleh kabar tragis: Diogo Jota, penyerang pekerja keras yang selalu bermain sepenuh hati, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Spanyol. Kamis (3 Juli 2025).

Tak hanya Jota yang pergi. Sang adik sekaligus pesepak bola muda berbakat, Andre Silva, juga kehilangan nyawa dalam tragedi yang mengejutkan itu. Dunia benar-benar kehilangan dua bintang pesepak bola yang sedang menyala terang.

Jota memang bukan megabintang setara Mohamed Salah, bukan pula ikon sepanjang masa seperti Steven Gerrard. Tapi ia adalah roh bagi Liverpool, pemain yang tak butuh sorotan untuk bersinar. Ketika ia benar-benar pergi, dunia seperti kehilangan denyut penting dari sebuah pertandingan.

Perjalanan Terakhir di Jalan Sepi Zamora

Semua bermula dari sebuah jalan tol di Zamora, Spanyol, tepatnya di KM 65 Jalan Tol A52. Pada Kamis pagi, 3 Juli 2025, Jota dan Andre Silva menempuh perjalanan darat dari Porto menuju Santander untuk kemudian menyeberang ke Inggris. Mereka mengendarai mobil mewah Lamborghini Huracan Evo Spyder berwarna hijau muda.

Pilihan menempuh darat bukan tanpa alasan. Jota baru saja menjalani operasi paru-paru. Atas saran tim medis, ia belum diizinkan untuk naik pesawat. Sayangnya, jalan darat yang seharusnya menjadi alternatif aman justru menjadi takdir terakhir mereka. Seperti takdir yang tak bisa dielak.

Saat kendaraan melaju kencang di jalur yang sepi, ban mobil pecah. Dalam hitungan detik, Lamborghini tersebut oleng, menabrak pembatas jalan, lalu meledak hebat. Api menjalar cepat tanpa ampun. Petugas medis yang datang hanya bisa terpaku di depan kerangka mobil yang tak lagi bisa dikenali.

Penampakan mobil Diogo Jota yang hangus terbakar. (Foto: Mirror UK/Maria Ortega)
Penampakan mobil Diogo Jota yang hangus terbakar. (Foto: Mirror UK/Maria Ortega)
Kabar itu menyebar seperti badai. Dunia pun tahu: dua pemain berbakat telah tiada.

Musim Terbaik yang Jadi Musim Terakhir

Ironisnya musim 2024-2025 sejatinya adalah musim terbaik Diogo Jota. Di tengah rotasi pelatih anyar Arne Slot, Jota tetap menjadi kartu truf Liverpool. Ia memang bukan pilihan utama, namun selalu hadir saat tim membutuhkannya. Setiap kali dipercaya, ia hadir dengan kontribusi nyata.

Jota adalah salah satu kunci Liverpool merebut gelar Premier League ke-20. Dari 26 laga, ia menyumbang 6 gol dan 4 asis. Angka yang tak mencolok di statistik, tapi sangat menentukan dalam cerita. Kontribusinya datang di momen krusial, saat tim membutuhkan keajaiban.

Diogo Jota mengangkat trofi Premiere League 2024/2025 (Paul ELLIS/AFP)
Diogo Jota mengangkat trofi Premiere League 2024/2025 (Paul ELLIS/AFP)
Ia bukan pemain yang suka tampil di media sosial. Bermain demi lambang di dada, bukan untuk nama di punggung, bukan demi pujian. Diogo Jota adalah bukti bahwa kerja keras dan kesetiaan lebih kuat dari gemerlap sorotan. Dan itu membuatnya dicintai lebih dari sekadar pengagum sepak bola. 

Jejak Internasional yang Tak Terlupakan

Selepas meraih gelar bersama Liverpool, Jota kembali ke Portugal untuk memperkuat tim nasional di ajang UEFA Nations League 2025. Di babak perempat final kontra Denmark, ia mencetak asis penentu bagi gol Gonzalo Ramos menit ke-115, gol yang membawa Portugal ke semifinal.

Di final melawan Spanyol, Jota tidak mencetak gol. Namun ia bermain saat tim sangat membutuhkan stabilitas mental, ikut menjaga ritme dan ketenangan tim. Ketika laga imbang 2-2 dan dilanjutkan adu penalti, Jota menjadi salah satu penopang moral tim. Portugal akhirnya menang 5-3 lewat adu penalti, dan Jota pun mengangkat trofi Nations League keduanya.

Gol Terakhirnya, di Derby Penuh Makna

Dalam catatan kariernya, Jota mencetak 150 gol di semua level profesional. Gol terakhirnya terjadi dalam pertandingan sarat emosi, yakni Derby Merseyside melawan Everton pada 2 April 2025. 

Memainkan laga Premier League di Anfield, Di laga itu, Jota mencetak satu-satunya gol di menit ke-57, setelah Jota melewati kepungan lini belakang lawan usai menerima sodoran Luis Diaz. Dan memastikan kemenangan 1-0 untuk Liverpool. 

Momen Diogo Jota mencetak gol ke gawang Everton pada 2 April 2025 (AP Photo/Ian Hodgson)
Momen Diogo Jota mencetak gol ke gawang Everton pada 2 April 2025 (AP Photo/Ian Hodgson)
Tak ada yang menyangka bahwa itu akan menjadi gol perpisahan dari seorang gladiator Anfield.

Puncak Bahagia yang Terpotong Takdir

Kebahagiaan Jota mencapai puncaknya pada 22 Juni 2025. Ia menikahi kekasih masa kecilnya, Rute Cardoso, dalam sebuah pernikahan sakral di kota kelahirannya, Porto. Upacara itu berlangsung hangat, penuh cinta, dan dihadiri keluarga serta teman dekat.

Di tengah suasana haru dan sakral, Rute, menuliskan di Instagram 22  Juni 2025.  "Ya, untuk selamanya". Lalu Jota membalas, "Hari yang tidak akan pernah kami lupakan." Bahkan Jota menambahkan komentar manis, "Akulah yang paling  beruntung memilikimu." Ikatan cinta yang menggetarkan hati. Semakin lengkap dengan kehadiran ketiga buah hati mereka. 

Momen pernikahan Jota dengan Rute ditemani ketiga anaknya (Instagram/@rutecfcardoso14) 
Momen pernikahan Jota dengan Rute ditemani ketiga anaknya (Instagram/@rutecfcardoso14) 
Naas, belum genap 2 minggu menikah,  Diogo Jota mengalami kecelakaan tragis di Spanyol. Jota meninggalkan dunia. Cinta sehidup semati itu tak sempat dijalani lama. 

Duka dari seluruh dunia

Saat kabar kecelakaan itu menyebar, jagat media sosial penuh dengan kenangan. Fans menulis puisi, unggah ulang video selebrasi khas Jota, hingga foto-foto lawas berseragam merah. Para pemain mengirimkan doa. Rute, yang baru saja merayakan cinta hidupnya, kini harus menatap kosong masa depan.

Mural Jota mulai bermunculan. Ia tak sekadar dikenang sebagai pemain, tapi sebagai simbol kerja keras dan kesetiaan. berita duka di media sosial banyak mengabarkan kehilangan jota.

Saat kabar kecelakaan tragis itu menyebar, jagat media sosial seketika berubah menjadi lautan duka. Kabar meninggalnya Jota menjadi trending topic dunia hanya dalam hitungan menit. Twitter, Instagram, dan Facebook dibanjiri oleh ungkapan kehilangan, doa, dan kenangan dari jutaan penggemar.

Para fans Liverpool menulis puisi, mengunggah ulang video selebrasi khas Jota, serta foto-fotonya saat dirinya berseragam merah. Para fans dan pemain mengirimkan doa serta bunga sebagai ungkapan berduka.

Ratusan fans mengiringi kepergian Jota di Stadion Anfield (Instagram/@liverpoolfc) 
Ratusan fans mengiringi kepergian Jota di Stadion Anfield (Instagram/@liverpoolfc) 
Bukan hanya dari fans biasa. Para pemain besar dunia seperti Cristiano Ronaldo, Mohamed Salah, hingga Virgil van Dijk mengunggah foto kebersamaan mereka dengan Jota. Tak sedikit pula yang menuliskan ucapan belasungkawa menyentuh.

Anfield Berduka, Nomor 20 Dipensiunkan

Musim ini, Liverpool mencatatkan sejarah dengan meraih Premier League ke-20. Namun harus membayar dengan kehilangan nomor 20 yang paling mereka cintai.

Sebagai bentuk penghormatan tertinggi, Liverpool resmi memensiunkan nomor punggung 20 milik Jota. Langkah ini diumumkan langsung melalui akun resmi klub, dan menjadi pengakuan atas jasa serta semangat Jota selama berseragam merah.

Bendera setengah tiang di Stadion Anfield, bentuk duka untuk Jota (Instagram/@liverpoolfc) 
Bendera setengah tiang di Stadion Anfield, bentuk duka untuk Jota (Instagram/@liverpoolfc) 
Bendera Liverpool setengah tiang dikibarkan di Stadion Anfield untuk Diogo Jota. Tidak ada yang benar-benar siap dengan kehilangan. Namun kehilangan sosok seperti Jota adalah luka kolektif. Ia bukan sekadar pemain. Ia adalah harapan, semangat, dan senyum yang menular.

Pemakaman Diogo Jota & Adiknya

Upacara pemakaman Diogo Jota dan Andre Silva dilangsungkan pada Sabtu, 5 Juli 2025, sekitar pukul 10.30 waktu setempat di Igreja de Matriz, Gondomar, Portugal.

Peti Jenazah Jota dibawa keluar gereja untuk dimakamkan (AFP/MIGUEL RIOPA)
Peti Jenazah Jota dibawa keluar gereja untuk dimakamkan (AFP/MIGUEL RIOPA)

Peti jenazah dibawa dari Capela da Resurreicao ke dalam gereja oleh rekan setim dan kolega. Meski digelar tertutup untuk keluarga dan orang terdekat, publik tetap bisa mengikuti jalannya upacara lewat pengeras suara di luar gereja.

Acara berlangsung penuh haru selama kurang lebih 30 menit. Sekitar pukul 17.05 WIB, prosesi menuju pemakaman dimulai. Lonceng gereja berdentang, suara Ave Maria mengalun dari pengeras suara saat keluarga dan sahabat mengiringi Jota dan Andre ke peristirahatan terakhir. Upacara pemakaman selesai sebelum pukul 18.00 WIB. 

Selamat jalan, Diogo Jota. Engkau memang tak akan mencetak gol lagi, tapi namamu akan selalu bersarang di hati kami, lebih dalam dari sekadar selebrasi.

YNWA.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun