Ia juga terlibat dalam berbagai gerakan politik di Turki dan Iran, serta menjalin hubungan dengan para pemimpin Muslim di berbagai negara. Meskipun aktivitasnya sering kali membuatnya diusir dari suatu negara, ia terus menyebarkan ide-idenya melalui tulisan dan ceramah.
Pengaruh Al-Afghani tidak hanya dirasakan pada zamannya, tetapi juga menginspirasi gerakan-gerakan pembaharuan Islam di abad ke-20 dan 21. Ide-idenya tentang persatuan umat Islam, pentingnya ilmu pengetahuan, dan perlunya ijtihad terus menjadi rujukan bagi para pemikir Muslim hingga saat ini.
Pengaruh di Indonesia
Pemikiran Jamaluddin Al-Afghani tidak hanya berdampak di Timur Tengah, tetapi juga melintasi samudera hingga Nusantara. Di Indonesia, ide-ide pembaharuan Islam yang dibawanya masuk melalui para pelajar dan tokoh-tokoh Islam yang belajar di Timur Tengah, khususnya di Mesir dan Mekkah. Mereka kemudian menyebarkan semangat pembaharuan dan persatuan Islam di tanah air.
Pan-Islamisme memiliki pengaruh signifikan di Indonesia, terutama pada masa perjuangan kemerdekaan. Gerakan ini mendorong lahirnya organisasi politik seperti Sarekat Islam yang berjuang melawan penjajah dengan semangat Islam. Ide persatuan umat Islam menjadi kekuatan moral dan politik yang mampu membangkitkan kesadaran kolektif masyarakat Muslim untuk melawan kolonialisme.
Selain itu, pemikiran Al-Afghani tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan juga menginspirasi berdirinya berbagai lembaga pendidikan Islam modern di Indonesia, seperti Jami'at Khair, Al-Irsyad, dan Muhammadiyah. Organisasi-organisasi ini bukan hanya fokus pada dakwah dan pendidikan, tetapi juga aktif dalam kehidupan sosial-politik masyarakat.
Pemikiran Al-Afghani juga mendorong munculnya diskursus tentang perlunya ijtihad dalam merespons perubahan zaman. Ini menjadi dasar bagi pembaruan dalam hukum Islam dan sistem pendidikan pesantren yang mulai mengadopsi kurikulum umum dan pendekatan rasional.
Melalui pengaruh murid-muridnya, seperti Muhammad Abduh dan Rashid Rida, yang pemikirannya banyak dibaca oleh ulama dan cendekiawan Indonesia, warisan intelektual Al-Afghani menjadi salah satu fondasi penting dalam kebangkitan Islam modern di Indonesia.
Penutup
Jamaluddin Al-Afghani adalah tokoh yang memainkan peran penting dalam upaya membangkitkan kembali kejayaan Islam di era modern. Melalui gagasan-gagasannya tentang Pan-Islamisme, pentingnya ilmu pengetahuan, dan ijtihad, ia memberikan kontribusi besar dalam membentuk arah pemikiran Islam kontemporer.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan penolakan, semangatnya untuk menyatukan umat Islam dan membebaskan mereka dari penjajahan tetap menjadi inspirasi. Warisan intelektualnya menunjukkan bahwa Islam memiliki kapasitas untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya.
Daftar Pustaka
Amin, Husayn Ahmad, (2000). Seratus Tokoh dalam Sejarah Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya.