Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Mengenal Musik Keroncong hingga Wacana Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

6 Februari 2025   13:44 Diperbarui: 8 Februari 2025   09:57 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keroncong Tugu (sumber gambar: KOMPAS/MATHIAS HARIYADI)

Namun, pengakuan dari UNESCO bukanlah tujuan akhir. Lebih penting dari sekadar status adalah bagaimana pengakuan ini dapat membawa dampak nyata bagi keberlangsungan musik keroncong dan para senimannya. Apakah status ini akan membuka lebih banyak kesempatan bagi musisi keroncong untuk tampil di panggung internasional?

Apakah akan ada kebijakan yang mendukung regenerasi dan pelestarian musik ini?

Dalam hal ini, Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan No. 5 Tahun 2017 telah memberi landasan bagi negara untuk berperan sebagai fasilitator dalam menjaga keberlangsungan budaya.

Pemerintah bersama komunitas musik harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk merancang program yang mendukung musisi keroncong dan memperluas jangkauan musik ini ke kancah global.

Saat ini, akademisi dan praktisi keroncong dari berbagai daerah tengah bekerja sama untuk memperjuangkan pengakuan UNESCO. Proses ini tidak mudah, tetapi langkah-langkah strategis telah disusun agar musik keroncong mendapatkan tempat yang layak di panggung dunia. 

Dengan pengakuan ini, diharapkan keroncong tidak hanya semakin dihargai oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga mendapat tempat di hati pendengar global. Karena sejatinya, musik adalah bahasa universal yang mampu menyatukan manusia di berbagai belahan dunia.

Keroncong bukan sekadar alunan musik, melainkan cerminan perjalanan sejarah, identitas, dan kebersamaan masyarakat Indonesia. Musik ini telah hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia selama lebih dari satu abad, menyatu dalam kehidupan sosial, mengiringi berbagai peristiwa, dan melahirkan generasi demi generasi pecinta seni. Oleh karena itu, sudah selayaknya keroncong diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

Perjalanan panjang keroncong membuktikan bahwa musik ini memiliki daya tahan luar biasa. Dari masa kolonial hingga era digital, keroncong tetap menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia. 

Dengan upaya kolektif yang berkelanjutan, bukan tidak mungkin keroncong akan semakin berkembang dan terus mengalun merdu hingga generasi-generasi mendatang. 

Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan musik keroncong, agar suaranya tetap menggema dan menjadi kebanggaan kita semua.

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun