Namun, di tengah kebahagiaan itu, Sari menyampaikan sesuatu yang sangat menyakitkan: "Mas, aku nggak bisa terus di sini. Aku harus pergi. Tapi aku senang karena aku sempat merasakan cinta lagi, walau cuma sebentar."
Dika merasa terhimpit oleh perasaan yang tak bisa dijelaskan. Ia tidak ingin kehilangan Sari, tetapi ia juga tahu bahwa Sari tidak bisa terus terjebak di dunia ini.Â
Malam terakhir mereka bersama dihabiskan dengan tawa, bercanda, dan saling mengungkapkan perasaan. Dika mengingatkan Sari untuk tidak takut, dan ia berjanji akan selalu mengenangnya.
Keesokan paginya, Dika terbangun dengan perasaan campur aduk. Ia merasakan ada yang berbeda. Di atas mejanya, ia menemukan sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati.Â
Kalung itu adalah benda yang sering Sari ceritakan, benda terakhir yang ia simpan sebelum kebakaran yang merenggut hidupnya. Bersama kalung itu, ada sepucuk surat yang membuat hati Dika semakin berat:
"Mas Dika, terima kasih sudah membuatku merasa hidup kembali. Aku tahu cinta kita berbeda dunia, tapi aku percaya, di lain waktu, di lain tempat, kita akan bertemu lagi. Jaga dirimu dan jangan terlalu sering makan mie instan!"
Dika tersenyum sambil menahan air mata. Meskipun Sari telah pergi, cinta mereka tetap hidup dalam kenangan. Ia mengenakan kalung pemberian Sari, dan setiap kali rindu datang, ia akan mengingat wajah cantik Sari dan segala kebahagiaan yang mereka bagi bersama.Â
Dengan semangat baru, Dika melanjutkan hidupnya, merasa diberkati dengan kenangan cinta yang tak terlupakan di kost-kostan Cinta di Ujung Gang.
Happy Ending: Sari pergi dengan damai, dan Dika melanjutkan hidupnya dengan penuh harapan. Ia berhasil lulus dengan nilai terbaik, dan setiap kali merasa rindu, ia mengenakan kalung itu, tersenyum, mengingat cinta yang pernah hadir di antara dua dunia yang berbeda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI