doa sang kufur
Â
 maaf Han,
 pagi ini kami takpanjatkan pujian untukMu
 kami tengah tundukkan kepala pada bu-mi, makhlukMu
 kami masih merasa kuasa dengan baju, otot, kursi, otak
 kami akan melakukan perubahan bodi - performa
 baru mulai kini entah sampai kapan
maaf Han,
 sapaan kami tak berawalan salam salimMu
 senyum ini cukup memoles relasi antarkami
 rukun rakaatMu kiranya kurang relevan
 untuk mengimbangi cita angkara kami
 kami akan reformasi mayapada
 agar sejenak lepas dari kuasaMuÂ
 maaf Han,
 kami ingin eksis sendiri
 tanpaMu
 (sementara itu, Abu Mawas berujar pada sang Frater:
 "kawan, mari gulung tasbih - rosario kita
 simpan di saku belakang, paling tidak...kubur dalam-dalam di hati kita..."
 "mari Us..., kiranya kita minor di tengah kelaliman tuhan-tuhan baru..."
 Kedua manusia kurus - lurus itu, pelan-pelan beringsut ke sudut
 mengadu - ada pada Sang Hyang)