Mohon tunggu...
Muh Arbain Mahmud
Muh Arbain Mahmud Mohon Tunggu... Penulis - Perimba Autis - Altruis, Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Perimba Autis - Altruis Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Sang Kufur

5 Mei 2020   14:12 Diperbarui: 5 Mei 2020   14:12 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

doa sang kufur

 

 maaf Han,
 pagi ini kami takpanjatkan pujian untukMu
 kami tengah tundukkan kepala pada bu-mi, makhlukMu
 kami masih merasa kuasa dengan baju, otot, kursi, otak
 kami akan melakukan perubahan bodi - performa
 baru mulai kini entah sampai kapan

maaf Han,
 sapaan kami tak berawalan salam salimMu
 senyum ini cukup memoles relasi antarkami
 rukun rakaatMu kiranya kurang relevan
 untuk mengimbangi cita angkara kami
 kami akan reformasi mayapada
 agar sejenak lepas dari kuasaMu 

 maaf Han,
 kami ingin eksis sendiri
 tanpaMu

 (sementara itu, Abu Mawas berujar pada sang Frater:
 "kawan, mari gulung tasbih - rosario kita
 simpan di saku belakang, paling tidak...kubur dalam-dalam di hati kita..."
 "mari Us..., kiranya kita minor di tengah kelaliman tuhan-tuhan baru..."
 Kedua manusia kurus - lurus itu, pelan-pelan beringsut ke sudut
 mengadu - ada pada Sang Hyang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun