Aktifitas dalam menggambar tidak berjalan terpisah. Mereka terus-menerus berinteraksi dalam sebuah loop umpan balik yang dinamis. Inilah inti dari mengapa menggambar itu sangat kompleks dan bermanfaat.
    Tangan mengaplikasikan apa yang otak perintahkan (berdasarkan observasi atau imajinasi). Kemudian, mata mengamati hasil goresan tangan itu, dan otak mengevaluasi apakah hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Jika tidak, otak membuat penyesuaian pada instruksi berikutnya ke tangan, dan tangan mencoba lagi.
    Aktivitas seni tidak melulu soal seni yang pro atau mahir. Kita bisa melakukannya dari hal-hal sederhana seperti membuat coret-coretan saat di kelas atau saat rapat. Beberapa penelitian menunjukkan mereka yang corat-coret ini lebih baik dalam mengingat informasi yang dibahas disbanding mereka yang tidak melakukannya.
Jangan Pikirkan Hasil, Mulai Aja Dulu
    Mindset "coba aja dulu" mendorong kita untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Ketika kamu mencoba sesuatu yang baru, meskipun ada risiko gagal, kamu akan membuka diri terhadap pengalaman baru yang berharga. Dalam setiap coretan yang dihasilkan tanpa mematok hasil akhir, membuat pikiran kita lebih mengalir untuk menyelaraskan setiap coretan-coretan yang telah kita gores supaya menghasilkan karya yang unik dan inovatif.
    Menggambar tanpa menargetkan hasil akhir juga dapat mengembangkan kepercayaan diri. Ketegasan garis dalam coretan mampu meningkatkan kepercayaan diri kita, yakin terhadap yang telah kita lakukan tanpa menghapus coretan yang menjadi hasil akhir gambar pikiran kita.
   Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI