Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf
Muhammad Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Study, Write, Renovate the brain, Self-appreciation and Rest

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Efek Poligami pada Perempuan dan Anak Sebagai Masalah Sosial

29 Juli 2022   00:55 Diperbarui: 29 Juli 2022   01:08 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengapa Poligami Masih Dilakukan?

Poligami biasanya berakar pada keyakinan agama. Ada banyak alasan mengapa orang melakukan poligami. Alasan ini mungkin tujuan agama atau sosial, termasuk stabilitas, keamanan, persahabatan, sumber daya ekonomi, reproduksi, atau cinta. 

Secara historis, poligami dipraktikkan untuk melindungi janda dan anak yatim selama masa perang. Selama periode ini, pernikahan diperlukan sebagai perlindungan dan stabilitas bagi perempuan. Oleh karena itu, perang menyebabkan masuknya perempuan yang belum menikah karena korban perang. Para perempuan yang kehilangan suami mereka selama perang diizinkan untuk menikah dengan pria dengan istri yang ada untuk keadilan dan perlindungan.

Beberapa agama, seperti Islam, menyatakan bahwa seorang laki-laki berhak memiliki lebih dari satu istri dan bahwa memiliki banyak istri adalah cara untuk masuk surga. Beberapa percaya bahwa tuhan mereka ingin mereka menjadi lebih banyak, meningkatkan dinamika keluarga mereka, dan menjadi nabi firman tuhan yang lebih baik. 

Saat ini, banyak orang masih mempraktekkan poligami di seluruh dunia karena alasan sosial atau agama.

Poligami Menjadi Ancaman Dalam Keharmonisan Rumah Tangga  

Keluarga yang harmonis adalah dambaan setiap orang. Hal itu dapat tercipta ketika laki-laki dan perempuan dapat memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing. Masalah seringkali berubah menjadi gesekan, mempengaruhi kondisi keluarga dan bahkan  perceraian. 

Secara umum, perselisihan keluarga poligami dapat terjadi karena beberapa alasan Pertama yaitu diskusi, kedua masalah seksual dan keuangan, dan ketiga adalah kurangnya komunikasi. Ketiganya merupakan kerentanan yang sering terjadi ketika orang tua, terutama ayah, tidak fokus karena poligami.

Dalam Keluarga yang berpoligami juga dapat terpecahnya kasih sayang dalam keharmonisan rumah tangga, antara orang tua dan anak, cinta kasih yang telah memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan suami istri, orang tua dengan anak, anak dengan anak, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi wadah utama berseminya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.

Poligami Sebagai Masalah Sosial

Poligami merupakan hambatan sosial yang melemahkan kesatuan keluarga, strukturnya, dan nilai perkawinan sebagai sebuah institusi. Dan biaya sosial, spiritual, psikologis, dan ekonomi dari poligami dalam masyarakat saat ini sangat besar. Beberapa remaja Perempuan tidak pernah berpikir lagi dan menikah dengan laki-laki yang menjanjikan kebahagiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun