Mohon tunggu...
Muhammad Yafi A
Muhammad Yafi A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Membagikan informasi yang penting dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Debat: Utamakan Etika Bukan Adu Gagasan Semata

25 Januari 2024   23:12 Diperbarui: 25 Januari 2024   23:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2024 merupakan tahun yang penting bagi rakyat Indonesia. Pada tahun ini terdapat suatu acara sebagai ajang pesta demokrasi yaitu PEMILU 2024. Pada PEMILU 2024 ini rakyat Indonesia akan memilih calon legislatif. Selain itu, yang sangat penting adalah pemilihan presiden beserta wakilnya untuk periode 2024 hingga 2029. Sebelum dilaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden, terdapat suatu acara yang penting untuk mengetahui kapabilitas dan karakter dari pemimpin yang akan dipilih. Acara ini merupakan Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden.

Debat ini sangatlah penting agar rakyat dapat menentukan pilihannya ketika pemilihan berlangsung. Debat sendiri merupakan sebuah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberikan alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Namun, dalam suatu debat sering kali mendapat konotasi negatif karena dipandang sebagai pembicaraan yang panas dan penuh emosi. Dalam suatu debat etika merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan. Berikut merupakan beberapa etika yang perlu diperhatikan ketika berdebat :

  • Sikap yang serius ketika berdebat
  • Sikap merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan ketika berdebat. Dalam menyampaikan suatu pertanyaan maupun pernyataan kepada lawan debat perlu menunjukkan sikap yang serius. Hindari mengabaikan lawan atau merendahkan lawan. Perdebatan merupakan ajang untuk beradu argumen. Akan tetapi, sikap yang main-main ketika berdebat merupakan sikap yang tidak seharusnya dilakukan.
  • Tidak membahas fisik
  • Debat merupakan adu argumen atau gagasan. Dalam suatu debat, menyerang gagasan dari lawan debat merupakan hal yang biasa. Akan tetapi, menyerang fisik dari lawan debat adalah hal yang tidak seharusnya dilakukan. Dengan menyerang atau menyinggung fisik lawan tidak akan menambah penilaian. Justru dengan menilai rendah fisik lawan berpotensi mengurangi penilaian. Jadi, jika ingin menyerang maka seranglah ide gagasan lawan saja.
  • Perkuat argumen dengan data dan fakta
  • Dalam suatu debat menyampaikan argumen atau pendapat adalah hal yang pasti dilakukan. Namun, sebaiknya menyampaikan argumen dengan berdasarkan data dan fakta yang akurat. Oleh karena itu, perlu riset mendalam terkait hal-hal yang akan disampaikan ketika akan berdebat. Hindari penggunaan informasi yang masih kurang jelas kebenarannya dalam mendukung argumen yang akan disampaikan. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mematahkan argumen lawan debat adalah memastikan kebenaran argumen yang disampaikan dengan data dan fakta. Semakin banyak fakta dan data yang dikumpulkan maka semakin besar pula peluang memenangkan perdebatan.
  • Ikuti peraturan yang ditetapkan
  • Dalam suatu acara debat, selalu ada aturan yang ditetapkan oleh tim penyelenggara. Aturan ini berkaitan dari batasan bicara, menyanggah lawan debat, hingga cara bertanya. Dengan mengikuti aturan yang ada maka akan memperlancar penyelenggaraan debat. Namun, apabila melanggar salah satu aturan saja, dapat menyebabkan didiskualifikasi oleh tim penyelenggara. Jika tim terkena diskualifikasi maka segala sesuatu yang telah dipersiapkan sebelumnya akan menjadi hal yang sia-sia.

Debat merupakan sarana yang baik dan penting dalam menyampaikan ide. Dengan mengikuti prinsip etika yang seharusnya maka sebat akan menjadi lebih lancar. Selain itu, hal ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan memberikan pemahaman yang lebih kritis terkait isu-isu yang relevan. Debat juga dapat meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Oleh karena itu, mari kita terus mengembangkan keterampilan berdebat dengan selalu mengedepankan etika ketika berdebat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun