Mohon tunggu...
Muhammad Viky Firmansyah
Muhammad Viky Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - esto te ipsum

Justitia,veritas,sapientiam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebahagiaan Masa Sekarang atau Kebahagiaan Masa Depan?

30 Desember 2021   21:32 Diperbarui: 10 Februari 2022   19:46 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foothillsbiblechurch.org

"Kita tidak bisa mengontrol pikiran,perasaan,dan mulut orang lain.Tapi,kita bisa mengontrol mulut dan pikiran kita sendiri."

Selanjutnya kita bahas mengenai kebahagiaan di masa depan, yaitu kebahagiaan meraih impian yang di impikan sejak dulu atau yang telah direncanakan.

Banyak dari mereka yang menginginkan kebahagiaan di masa depan dengan merelakan kebahagiaan di masa sekarang, berjuang dengan niat sepenuh hati dan usaha demi mendapatkan kebahagiaan di masa depan dan juga berdoa.

Dalam hal ini kebahagiaan di masa depan memang memerlukan hal seperti itu, namun kita tidak boleh melakukannya terlalu berlebihan untuk meraih itu.

Jika kita tidak bahagia di masa sekarang maka kelak kita akan sulit meraih kebahagiaan di masa depan. Maka dari itu keduanya harus saling terpenuhi, terutama kebahagiaan di masa sekarang dalam artian bahagia terhadap sesuatu yang positif, tidak berlebihan dalam men-targetkan sesuatu. Pada saat melakukannya harus dengan pola pikir yang positif, jiwa yang sehat, dan juga tindakan yang positif jadi kemungkinan kita akan mendapatkan hasil yang positif juga. Terutama mengenai sudut pandang kita terhadap sesuatu, hal ini sangat penting karena di setiap masalah tidak selamanya terdapat hal negatif, tapi juga terdapat hal positif jika kita mengubah sudut pandang kita.

Maka dari itu kita harus sadar akan apa yang kita lakukan di masa sekarang, karena kelak di masa depan pasti akan berdampak besar. Bijaklah dalam melakukan sesuatu, jangan utamakan ego. Tapi, utamakanlah hati dan pikiran. Kita harus selalu berpikiran positif akan suatu hal, jangan menilai sesuatu itu buruk hanya karena satu hal yang membuat sesuatu itu buruk. Dan hargailah sesuatu bukan karena sesuatu itu menghargaimu tapi karena semuanya butuh dihargai.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun