Mohon tunggu...
Muhammad Thoyib
Muhammad Thoyib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FISIP UNS

Sosiologi pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pembangunan untuk Siapa?

30 November 2022   01:30 Diperbarui: 30 November 2022   01:36 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika membicarakan pembangunan, yang familiar di telinga adalah renovasi atau pembuatan bangunan maupun infrastruktur dan fasilitas lainnya agar lebih moden dan nyaman. Namun pembangunan tak selalu soal gedung-gedung maupun jalan-jalan, pembangunan juga ada pada ekonomi, pendidikan, politik, sosial, dan sebagainya.

Dalam konteks Indonesia, pembangunan semestinya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat menjadi lebih baik, lebih sejahtera, dan juga menjamin kehidupan rakyat kedepannya. Telah banyak dilakukan proyek pembangunan yang dilaksanakan baik itu tingkat daerah maupun nasional. Tapi apakah semua itu telah mencapai targetnya untuk menyejahterakan rakyat?

Beberapa waktu terakhir yang mengalami banyak sorotan adalah pembangunan dalam bidang ekonomi. Dr. Adon Nasrullah Jamaludin, M.Ag. Dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Pembangunan, mengemukakan bahwa suatu negara dapat dikatakan mengalami pertubuhan ekonomi jika pendapatan masyarakatnya mengalami peningkatan.

Lebih lanjut beliau juga menjelaskan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi di Indonesia. Yang pertama adalah sumber daya alam, tak diragukan lagi suber daya alam di Indonesia seharusnya cukup untuk mengembangkan ekonomi masyarakat bahkan mungkin lebih. Namun kenapa pertumbuhan ekonomi di masyarakat terkesan hanya meengalami sedikit perkembangan atau bahkan tidak sama sekali?

Mungkin faktor yang kedua yakni sumber daya manusia yang ada kurang mampu untuk mengelola sumber daya alam yang ada. Pada dasarnya agar sumber daya manusianya berkualitas diperlukan pendidikan dan keterampilan yang baik. Masih banyak masyarakat yang tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Kemudian agar taraf hidup masyarakat meningkat tentunya dibutuhkan lapangan kerja yang memadai. Kurang tersedianya lapangan kerja yang ada menyebabkan pengangguran meningkat dan memperburuk keadaan ekonomi. 

Masalah ketersediaan lapangan kerja memang menjadi masalah yang sulit, namun kesejahteraan masyarakat perlu tetap diperhatikan oleh pemerintah. Disamping memberikan dana bantuan tunai langsung kepada masyarakat, bukankah lebih baik memberdayakan masyarakat dengan membuat lapangan kerja baru?

Faktor lainnya adalah kemauan masyarakat untuk berwirausaha. Jika kita lihat semakin hari masyarakat semakin kreatif untuk berwirausaha. Namun juga para wirausahawan ini harus didukung sepenuhnya agar dapat berkembang lebih baik.

Agak mengecewakan dengan data yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang dilansir oleh KOMPAS.COM pada acara pengarahan Presiden RI kepada seluruh menteri/kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan BUMN, pangdam, kapolda dan kajati di Jakarta Convention Center pada 29 September 2022. Presiden Joko Widodo membahas data soal realisasi produk dalam negeri oleh kementerian dan lembaga tahun 2022. 

Dalam data tersebut besarnya produk dalam negeri yang diserap oleh 10 kementerian dan lembaga kurang dari 75 persen per kementerian dan lembaga. Sementara kominfo hanya menyerap 7 persen saja. Tentu ini sungguh memprihatinkan melihat fakta bahwa produk dalam negeri yang dihaslkan oleh wirausahawan lokal kurang didukung oleh pemerintah.

Tentu dalam hal ini masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan, karena dapat dikatakan masyarakat merupakan subjek sekaligus objek pembangunan, masyarakat yang menentukan, mengawal,dan melaksanakan juga masyarakat nanti yang akan menerima dampaknya juga dari pembangunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun