Mohon tunggu...
Muhammad Tang
Muhammad Tang Mohon Tunggu...

Nama Muhammad Tang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Apoteker di Era Globalisasi

29 November 2014   07:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:33 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Assalamualaikum Wr.wb..  Sebelum saya mengupas seperti apa peran apoteker ataupun tenaga kefarmasian di era globalisasi sekarang, mari kita lihat dulu seperti apa peran kefarmasian pada masa penjajahan. Pada masa penjajahan, baik pada masa pemerintahan Hindia Belanda maupun masa pendudukan Jepang, kefarmasian di Indonesia pertumbuhannya sangat lambat, dan profesi ini belum dikenal secara luas oleh masyarakat.ini dikarenakan belum adanya wadah yang mampu menghasilkan tenaga kefarmasian.Sampai proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pun, para tenaga farmasi Indonesia pada umumnya masih terdiri dari asisten apoteker dengan jumlah yang sangat sedikit. Tenaga apoteker pada masa penjajahan umumnya berasal dari negara luar,salah satunya adalah belanda dan jerman.Namun, semasa perang kemerdekaan, kefarmasian di Indonesia mencatat sejarah yang sangat berarti, yakni dengan didirikannya pertama kali Perguruan Tinggi Farmasi di Klaten pada tahun 1946 dan di Bandung tahun 1947. Lembaga Pendidikan Tinggi Farmasi yang didirikan pada masa perang kemerdekaan ini mempunyai andil yang besar bagi perkembangan sejarah kefarmasian pada masa-masa selanjutnya.

Nah, mari kita lihat pada era globalisasi sekarang. Di era sekarang ini perkembangan dunia farmasi sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dengan di dukung oleh kemajuan teknologi yang canggih, Indonesia telah mampu memproduksi obat dalam jumlah yang cukup besar dengan jaringan distribusi yang cukup luas. Dan sebagian besar, sekitar 90% kebutuhan obat nasional telah mampu dipenuhi oleh industri farmasi dalam negeri.

Apotek adalah gudang bagi sediaan obat, merupakan tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.Sesuai dengan fungsinya, Apotek di Negara maju menjalankan fungsi pengawasan atas pemakaian obat oleh masyarakat terutama untuk Obat Keras (Obat Narkotika, Psikotropika dan obat lain yang hanya dapat diserahkan atas resep Dokter).Dan seperti Praktek Dokter berlaku pelayanan “no Pharmacist no Service”. Jadi kehadiran seorang Apoteker atau Pharmacist mutlak dibutuhkan untuk Apotek dapat melayani pasien.

Sudah menjadi kewajiban seorang Tenaga Farmasi untuk memberikan pengetahuan tentang informasi obat yang benar kepada pasien. Dan saat ini sudah banyak kita temui Apotek dimana-mana. Padahal setiap tahunnya lulusan tenaga farmasi masih sangat terbatas. Melihat fenomena ini dapat kita simpulkan bahwa Indonesia masih sangat membutuhkan banyak sekali Tenaga Farmasi (Apoteker atau Asisten Apoteker) yang handal dan berkompeten.yang harus mampu berperan lebih banyak di bidang kesehatan terutama dalam pendistribusian obat.

Jika kita melihat di jaman sekarang, terutama di negara-negara luar justru tenaga kefarmasianlah yang paling dicari (Apoteker atau Asisten apoteker) ini membuktikan bahwa di negara-negara luar, perkembangan pengindustrian obat sudah sangat maju. Peran apoteker sudah menjadi hal wajib dalam pendistribusian obat, apalagi mulai banyaknya penyebaran penyakit sebagai salah satu contohnya adalah penyakit ebola yang disebabkan oleh ebola virus. Disinilah peran apoteker di butuhkan. disamping tenaga dokter, apoteker harus dapat untuk membuat formula yang dapat mengatasi penyakit yang sekarang ini banyak di derita oleh masyarakat dunia.

Apa jadinya dunia kesehatan tanpa tenaga seorang Apoteker..??? Jadi kalau dipikir peran seorang farmasis sebenarnya paling berpengaruh di bidang kesehatan. Bagaimana dokter dapat memberikan obat kepada pasien tanpa adanya rekomendasi dari apoteker.? Jadi berbanggalah jika kita bisa mengetahui apa itu farmasi sebenarnya. Terima kasih. Assalamualaikum Wr.wb

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun