Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ini Karakteristik Kopi Gayo

13 April 2017   08:21 Diperbarui: 13 April 2017   16:00 12545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secangkir kopi Gayo diatas tatakan sulaman ukiran kerawang Gayo (Foto: dokumen pribadi)

Pernah menyeruput kopi Gayo? Kopi Gayo itu digiling bukan digunting. Cita rasa kopi Gayo akan dapat dinikmati apabila (1) kopi itu digiling, lalu bubuknya diseduh dengan air mendidih yang dikenal dengan kopi tubruk; atau (2) roasted bean atau bubuknya  diracik dengan coffee maker sehingga menghasilkan espresso (intisari kopi) dengan cita rasa optimal.

Digunting, maka cita rasa dan aroma kopi Gayo tidak ditemukan. Kenapa? Kopi sachet pasti kemasannya digunting terlebih dahulu, kemudian diseduh dengan air panas. Memang ada rasa kopi disana, tetapi dapat dipastikan bahwa flavor, aroma maupun body-nya sama sekali tidak mewakili kopi Gayo.

Terus, seperti apa deskripsi cita rasa kopi Gayo? Hasil analisis sensorial menunjukkan bahwa citarasa kopi Gayo memiliki tingkat intensitas aroma dan kekentalan yang kuat, tidak terlalu pahit (bitter) dan tidak sepat (astringent).

Secara lengkap, profil citarasa kopi Gayo adalah: (1) bebas dari cacat citarasa utama; (2) rasa asam bersih dari tingkat sedang sampai tinggi; (3) rasa pahit yang kurang atau sama sekali tidak terdeteksi; dan (4) mutu dan intensitas aroma yang kuat.

Diperolehnya cita rasa seperti itu tidak terlepas dari kebiasaan para petani kopi di Dataran Tinggi Gayo. Mereka umumnya sudah memahami tata cara petik pilih, hanya memetik gelondong merah yang masak sempurna.

Selain itu, kopi Gayo berasal dari tanaman kopi arabika yang ditanam di Dataran Tinggi Gayo, suatu kawasan alam pegunungan vulkanik yang sejuk; lereng datar, berbukit,  bergelombang, curam dan sangat curam.

Terbentuk dari hamparan sisi pegunungan vulkanik, seperti Gunung Geureudong (2.855 MDPL), Gunung Tangga (2.500 MDPL), Gunung Geumpang (1.002 MDPL), Bukit Singah Mata, Gunung Mueajan (3.079 MDPL), Gunung Leuser (3.140 MDPL), Gunung Kapal (2.763 MDPL), Gunung Pepanyi (2.272 MDPL), Gunung Krueng Pase (1.462 MDPL), Gunung Batok (1.500 MDPL), dan Gunung Burni Telong (2.812 MDPL).

Posisi daerah ini berada pada ketinggian antara 900 – 1.700 meter dari permukaan laut (MDPL). Tepatnya ditengah-tengah Provinsi Aceh, sebuah daerah tropis pada garis lintang antara 96 0BT dan 98 0BT dan garis busur antara 4 0LU dan 5 0LU.

Disini, jenis tanahnya adalah Andisol, Inseptisol, Ultisol, dan Oxisol. Namun, untuk kawasan Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah didominasi oleh tanah orde Andisol yaitu Typic Hapudand dan Typic Durudand.

Barangkali dengan kekhasan agroklimat tersebut, ditambah cara pengolahan yang spesifik, sangat mungkin cita rasa kopi Gayo yang dihasilkan (secara keseluruhan)  tidak sama dengan kopi arabika yang diproduksi di kawasan lain. Ditambah lagi varietasnya yang telah mengalami mutasi silang dengan varietas lain yang sudah lebih dahulu tumbuh di Dataran Tinggi Gayo.

Apa varietas andalannya? Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI) tahun 2008, varietas harapan untuk Dataran Tinggi Gayo adalah P-88, Borbor (varietas Gayo2), dan Timtim (varietas Gayo1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun