[caption id="attachment_258729" align="aligncenter" width="600" caption="Abi Fathir sedang membuat roti canai di warungnya, depan Hotel Arizona Takengon."][/caption] Usaha roti canai atau cane yang di Surabaya dikenal dengan nama roti maryam mulai menjamur di Aceh. Sebelumnya, roti canai atau cane hanya dapat ditemukan di warung penjual martabak telor. Roti canai itupun digunakan untuk bahan pembuat martabak telor. Kalaupun mereka bersedia membuat roti canai, hanya dibalur dengan gula pasir. Menjamurnya warung roti canai di Aceh ditandai setelah para pembuat roti canai “lulusan” Malaysia kembali ke kampung halamannya. Pengetahuan membuat canai yang mereka peroleh di Malaysia, lalu dipraktekkan dalam bentuk usaha kuliner di tanah kelahirannya. Beberapa warung canai di Banda Aceh, malah dengan terang-terangan membuat papan nama: Canai Mamak Malaysia. Salah seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berhasil menggali ilmu membuat canai di Malaysia adalah Abi Fathir (32). Sore tadi, Jumat (7/6/2013) di warung Canai Fathir Jalan Sengeda (depan Hotel Arizona) Takengon, kompasianer berbincang-bincang dengan pembuat roti canai “lulusan” Malaysia itu. Dengan aksen khas Malaysia, dia mengaku mulai bekerja di Malaysia sejak tahun 2000 lalu. Di negeri jiran itu, dia bekerja di warung canai. Paling lama dia bekerja di Kuala Lumpur, pernah juga di Selangor dan beberapa kota lainnya. Bagi warga Malaysia, kata lelaki asal Stabat Sumut itu, roti canai adalah sarapan pagi yang dimakan dengan kuah kari kambing. Sekitar tahun 2010, Abi Fathir kembali ke tanah air. Selama berada di tanah air, dia sudah bekerja di beberapa tempat di Medan dan sekitarnya. Kenapa sampai terdampar ke Takengon, tanya kompasianer. Berawal dari tawaran sebagai chef untuk sebuah hotel yang baru dibangun. Tidak cocok bekerja di hotel itu, kemudian dia melanjutkan usaha membuka warung canai sampai hari ini. Abi Fathir mengakui, konsumen di Takengon belum terbiasa makan canai dengan kuah kari kambing. Oleh karena itu, dia membuat berbagai variasi canai, ada martabak mesir, martabak telor, canai pakai milo, canai keju, canai pisang, sampai canai bom pakai gula. Harganya bervariasi, yang paling murah adalah canai biasa dengan kuah kari kambing seharga Rp.3000 per buah. [caption id="attachment_258730" align="aligncenter" width="600" caption="Roti canai produk Abi Fathir sedang dibakar ditungku pembakaran"]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI