1. Tidak Mengenal Waktu dalam Kata Kerja
Berbeda dengan bahasa Inggris yang punya past tense, present tense, dan future tense, bahasa Indonesia lebih simpel. Kita cukup menambahkan keterangan waktu. Contoh: "Saya makan" bisa berarti sedang makan, sudah makan, atau akan makan, tergantung konteksnya.
2. Struktur Kalimat yang Logis
Urutan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti pola yang masuk akal: Subjek - Predikat - Objek - Keterangan (SPOK). "Ibu memasak nasi di dapur" lebih natural daripada "Di dapur nasi memasak ibu".
3. Kaya akan Imbuhan
Bahasa Indonesia punya banyak imbuhan (awalan, akhiran, sisipan) yang bisa mengubah makna kata. Dari kata "tulis" bisa jadi "menulis", "penulisan", "tertulis", dan masih banyak lagi. Ini membuat bahasa kita sangat ekspresif.
4. Pengulangan Kata yang Bermakna
Mengulang kata dalam bahasa Indonesia bukan cuma iseng. "Buku-buku" artinya banyak buku, "lari-lari" artinya berlari dengan santai, "merah-merah" artinya agak merah. Pengulangan ini memberikan nuansa makna yang berbeda.
5. Sopan Santun dalam Bahasa
Bahasa Indonesia punya tingkatan kesopanan. Kita bicara berbeda dengan teman, dengan guru, atau dengan orang yang lebih tua. Ada kata ganti "saya-anda" untuk formal, "aku-kamu" untuk santai, dan "hamba-tuan" untuk sangat formal.
C. Keunikan yang Patut Disyukuri