Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Apa Saja Kegiatan Pondok Ramadhan di Madrasah

10 April 2022   17:51 Diperbarui: 10 April 2022   17:54 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Pondok Ramadhan ini biasa dilakukan pada kalangan sekolah yang menganut system madrasah. Caranya cukup sederhana, kegiatannya berlangsung 2-3 hari, dengan adanya kajian keislaman yang dibawakan oleh gurunya. Tentu siswa dilarang pulang selama waktu yang telah ditentukan.

Nah, sebenarnya apa saja sih kegiatan dalam Pondok Ramadhan tersebut, sampai-sampai ia selalu menjadi tradisi madrasah yang wajib dilakukan setahun sekali?

Pertama, kajian keislaman. Kajian ini tentu diisi oleh guru-guru yang mengajar mata pelajaran keagamaan. Biasanya, siswa diwajibkan untuk membawa buku dan mencatat isi apa yang disampaikan dalam kajian tersebut, kemudian dikumpulkan jadi satu di meja panitia untuk dicek dan ditandatangani.

Jadi, siswa yang tulisan bukunya tidak ada tanda tangannya dipastikan tidak lulus Pondok Ramadhan. Kalau tidak lulus, maka wajib mengulangi pada tahun berikutnya.

Kedua, lomba ceramah, jargon, kuis tebak-tebakan, dkk. Nah, biasanya yang mengawasi dan menilai lomba ceramah ini adalah panitia dari OSIS dan guru sebagai dewan juri. Bisa juga dari audiens/peserta yang alngsung memberikan penilaiana dalam bentuk tulisan dikertas.

Kalau lomba jargon, sudah pasti dari panitia OSIS yang memberikan penilaian. Kelas yang paling aktif, ramai, dan kreatif tentu diakhir acara akan mendapatkan hadiah dan menjadi pemenang lomba.

Untuk kuis, itu masih berisi pertanyaan islami tentang Ramadan. Juga, biasanya pertanyaannya tidak jauh berbeda dengan kajian keislaman yang barusan disampaikan.

Yang sering menang lomba kategori ini ish biasanya para rangking dikelas. Sebab, ia hafal pengetahuan dan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

Ketiga, shalat tarawih bersama. Sudah pasti yang namanya Ramadhan tidak terlepas dari shalat tarawih. Nah, shalat tarawih ini dilakukan kalau penulis dulu di aula sekolah, bukan masjid.

Kenapa kok tidak dimasjid saja? Itu karena jika di masjid tidak muat semua peserta bisa dalam satu forum (saling bertatap-tatapan).

Kalau di aula, maka ada panggung yang bisa nampak seluruh audiens yang ada. Dan juga, satu angkatan bisa sekaligus shalat tarawih disana dalam satu tempat. Pembatas untuk laki dan perempuan tetap sama, yaitu satir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun