Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Life Hack

Lowongan Pekerjaan Terbatas, Begini Menyiasatinya!

22 Oktober 2021   20:00 Diperbarui: 22 November 2021   23:47 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Referensi: pengalaman pribadi dan teman penulis

Kata sebagian orang, memang orang dalam adalah faktor terpenting dari diterimanya  menjadi sebuah karyawan di perusahaan. Tapi memang benarkah hal yang demikian? Kali ini, penulis tidak akan menyoroti orang dalamnya, tetapi informasi dalamnya.

Maksudnya begini, kalau pengalaman penulis ketika melamar pekerjaan, penulis mendapatkan informasinya itu dari teman orda (organisasi daerah). Awalnya begini, kebetulan penulis udah kenal agak dekat dan pernah bermain ke rumahnya. 

Nah, kapan hari, dia mengirimi pesan tentang informasi pekerjaan. Ada beberapa persyaratan yang dari diri penulis kurang, tapi dia tetapi meyakinkan penulis untuk tetap mencoba melamar.

Langkah yang selanjutnya penulis lakukan adalah dengan menghubungi CP yang tertera dalam brosur. Setelah bertanya sana-sini, akhirnya si HRD nya bilang untuk interview di lokasinya. 

Kebetulan, saya harus menempuh jarak agak jauh, sebab lokasi interviewnya ada di luar kota saya. Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya bertemulah saya dengan si HRD nya.

Berbekal pengetahuan yang minim tentang interview, akhirnya sesi 'menegangkan' ini berlangsung. Penulis sebut menegangkan karena benar-benar pertama kali pengalaman di hidup penulis berdialog dengan serius. 

Awalnya sih berpikiran mungkin akan ditolak, sebab ya niatnya penulis untuk mencari pengalaman saja. Tetapi, karena si HRD itu berbaik hati dan melihat ada potensi dari diri penulis, akhirnya diterima.

Itu hanya sekedar intermezo saja, inti yang ingin penulis bahas adalah informasi dalam yang sangat penting untuk diketahui. Perlu Anda ketahui, bahwa mayoritas informasi lowongan pekerjaan itu hanya disampaikan melalui mulut ke mulut. 

Memang ada beberapa yang melampirkan di media sosial, akan tetapi itu jumlah sedikit, meski sudah di eranya media sosial, akan tetapi informasi lowongan pekerjaan itu kebanyakan masih lewat omongan.

Contoh yang lain, pernah saya mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan barista di kafe dekat kampus penulis. Kebetulan saat itu penulis bersama dengan ketua umumnya orda, lagi ngopi santai. 

Beberapa saat kemudian, ada teman dari si ketua umum yang bekerja di kafe yang menghampiri kami, lalu bilang kalau di kafenya memerlukan karyawan baru dengan posisi tertentu. 

Beberapa minggu setelahnya, ketika penulis bertanya tentang rekturmen karyawan baru di kafe, ternyata sudah terisi. Memang cepat proses rekrutmen karyawan baru.

Nah, maksud dari penulis, proses rekrutmen yang serba cepat itu memerlukan informasi dalam yang luas dan memadai. Maksudnya, ketika Anda memutuskan setelah lulus SMA atau kuliah, sekolah atau kampus tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan yang akan kalian lakukan. 

Kecuali kalau Anda berada di sekolah kedinasan atau SMK, yang lulusannya langsung bisa bekerja tanpa syarat ribet. Sebab, mereka sudah dididik untuk profesional.

Lantas, kalau Anda hanya sebatas lulusan SMA atau kampus yang jurusannya juga tidak spesifik, maka saran penulis perbanyak mengikuti organisasi kampus, baik internal maupun eksternal. 

Bukannya apa-apa, akan tetapi informasi tentang pekerjaan itu memang biasanya lewat dari teman-teman yang kita milki. Kasarannya, seberapa banyak teman yang kita miliki, maka semakin banyak juga informasi pekerjaan yang akan kita dapat.

Juga balik lagi ke diri kita sendiri, kalau informasi pekerjaan yang kita dapatkan itu sudah banyak, lantas apakah menjamin kesuksesan hidup kita? Tentu tidak. Kesuksesan hidup kita bergantung bagaimana cara kita bekerja dengan maksimal dengan sepenuh hati. 

Kalau berada di semester pertengahan, maka tidak perlu takut untuk mencoba pengalaman baru. Maksudnya, tidak harus keitka menjadi mahasiswa aktif dan hendak melamar pekerjaan, sudah harus ahli dan memenuhi smeua persyaratan yang ada di brosur lowongan pekerjaan. 

Seperti kata Jack Ma, yang terpeting adalah bagaimana kita follow our good leader, atau mengikuti leader yang baik. Leader yang baik itu artinya senantiasa bersabar dalam mengarahkan dan mengajari kita tentang pekerjaan yang kita lamar.

Dan kalau pengalaman penulis, tidak sedikit dari yang awalnya 0 di pekerjaan, pada bulan-bulan berikutnya ia dipromosikan untuk menduduki jabatan di perusahaan. 

Itu semua memungkinkan asal niat dan usaha di pekerjaan kita maksimal, maka semuanya bisa terjadi. Kalau Anda sudah dipromosikan oleh perusahaan, maka itu artinya Anda dipercaya untuk bekerja lebih baik dan giat lagi untuk kebaikan perusahaan.

Intinya, apapun jabatan yang kita duduki dan pekerjaan yang kita lakukan, perlu untuk dilakukan dengan segenap hati dan tanggung jawab. Kalau kata leader penulis, bersyukurlah ketika seorang karyawan baru yang diterima di pekerjaan barunya. 

Sebab, ia tidak tahu bahwa puluhan bahkan ratusan, atau ribuan pelamar baru yang tidak diterima bekerja yang mati-matian agar bisa bekerja, ternyata gagal. Itu artinya, Anda adalah orang terbaik di tempat Anda, jadi jangan kecewakan leader/atasan Anda.

By: M. Saiful Kalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun