Mohon tunggu...
Muhammad Sahdatuniam
Muhammad Sahdatuniam Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

saya kalem

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Maraknya Perang Sarung pada Bulan Ramadhan

29 Maret 2024   16:54 Diperbarui: 29 Maret 2024   16:59 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

     Perang  Sarung adalah sebuah tindak kriminal yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia, perang sarung ini  telah memakan banyak korban jiwa. Peristiwa tersebut terjadi meresahkan masyarakat, juga telah menodai akan kesucian bulan Ramadan.

    Perang sarung sebenarnya merupakan istilah yang halus dalam tawuran.  perang sarung bermula hanya merupakan salah satu jenis permainan. Permainan itu untuk ber seru seruan saja antar anak dan remaja habis tarawih atau kelar salat subuh pada bulan Ramadan.

    tapi sekarang, permainan itu telah banyak di tambahkan, ada dengan memasukkan batu ke dalam sarung, mengikat jarum di ujung sarung, sehingga mampu membahayakan orang lain yang menjadi sasaran. Permainan itu kemudian berubah menjadi tawuran.

    biasanya perang sarung ini bearawal dari ajakan antar remaja yang mana dalihnya untuk have fun, namun ternyata bisa memicu emosi yang akhirnya menjadi tawuran antar remaja.

    Remaja lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok. Tak hanya itu, remaja lebih cenderung agresif saat mereka merasa tertekan.

 Mereka juga mungkin melakukan kekerasan untuk mempertahankan tempat mereka dalam grup. Mereka membutuhkan pengakuan, seperti dianggap berani, atau setidaknya bisa membuktikan solidaritas kelompok.

   perang sarung ini salah satu pemicunya adalah kegabutan remaja yang bergadang pada malam hari di bulan ramadhan, dan juga mereka menganggap perang sarung ini adalah salah satu budaya masyarakat kita dalam bulan suci ramadhan

    perang sarung terjadi pun karena kurangnya pemantauan dari lingkungan sejitar yang mana masyarakat kita hanya sebagian yang peduli akan adanya perang tersebut dan untuk membubarkannya saja masih sedikit yang peduli akan hal tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun