Tragedi ini terburuk kedua sepanjang sejarah persepakbolaan di seluruh dunia. Yang tertinggi pernah dialami Peru pada tahun 1964 dengan korban jiwa meninggal sebanyak 328 orang, tetapi negara ini sudah berkiprah di arena final Piala Dunia.Â
Tragedi kedua, baru negara kita dengan korban jiwa sebanyak 133 orang, yang membuat Indonesia menjadi terkenal karena mereka ikut prihatin dan simpati atas peristiwa memilukan itu.Â
Pada hal, Presiden Jokowi baru gencar-gencarnya mengembangkan persepakbolaan di Indonesia. Dimulai dari penyelenggaraan Piala Presiden yang tropinya atau pialanya terbuat dari kayu jati yang diukir dan mencerminkan Sang Presiden adalah ex tukang atau ahli  perkayuan.Â
Terakhir, Presiden Jokowi meminta PT Freeport untuk mengembangkan Sekolah Sepakbola dengan seluruh pembiayaannya dalam rangka menjaring pemain sepakbola asal Papua sebanyak-banyaknya dan berkesinambungan.
Fasilitas tersebut telah terbentuk, namanya Papua Football Academy (PFA) yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Stadion Lukas Enembe  Jayapura pada tanggal 31 Agustus 2022 yang lalu.
Pembentukan PFA tersebut dimaksudkan sebagai wadah bagi putra Papua untuk menimba ilmu sepakbola dan pendidikan  formal yang mempersiapkan siswanya menjadi individu yang kompetitif, kreatif, dan berdaya saing serta tentunya berjiwa dan berkarakter sportivitas yang tinggi.
Untuk menghindari tragedi serupa di masa mendatang, mungkin perlu ditempuh :
Semua stadion di Indonesia dievaluasi kembali apakah sudah memenuhi syarat FIFA sehingga kemungkinan ada yang perlu direnovasi.
Juluk nama yang seram-seram perlu diubah sehingga bersahabat dan tidak perlu lagi ada Jackmania, Bonek, Singo Edan dan lain-lain karena itu mencerminkan dan ajakan selalu berperilaku urakan dan berani berbuat onar.
Setiap pertandingan sebaiknya dilaksanakan di lain daerah, misal laga Arema -- Persebaya diadakan di Pekanbaru -- Riau. Disamping untuk menghindari perkelahian, juga dalam rangka mengaktifkan stadion yang ternyata banyak yang mangkrak.Â
Juga menciptakan hiburan dan menggairahkan masyarakat persepakbolaan setempat dan diharapkan bisa menggugah kreativitas Pemdanya.