Mohon tunggu...
Muhammad Roji Rohmatika
Muhammad Roji Rohmatika Mohon Tunggu... Freelancer - Kun Aliman Wa La takun jahilan

"Jadikan Tsiqahmu hanya kepada Allah Sang Rabbul Izzah"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Perjalanan Sang Perantau"

22 Agustus 2019   08:09 Diperbarui: 22 Agustus 2019   08:13 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Ku tengok jendela ternyata sudah pagi ketika Matahari menyapaku sembari ku dengar kicauan burung, pepohonan hijau yang dedaunan bergesekan dengan ranting hingga jatuh kebawah tanah yang kering, Detik demi detik telah terlewati menit Demi menit telah berlalu Jam demi jam telah telah pergi hari demi hari terus telah berganti dan kini tahun demi tahun telah membersamai.

Berat langkah kaki untuk pergi, terasa setiap pijakan kaki ada yang membebani
Apakah ini  rasa khawatiranku untuk pergi atau hanya rasa yang bersemayam sebentar dan lalu pergi.

Kutinggalkan Orang-orang tersayang demi sebuah kata perjuangan untuk masa depan, sungguh rasa ini semakin berat begitu pula, orang-orang lain yang merasakannya bahkan seorang perindu malu untuk mengatakannya namun sebagai perindu ia tau dimana tempat ia untuk mengadu atas  Rasa Rindu yang semakin menggebu-gebu dan Rasa yg semakin kuat walau terbentang jarak, jarak bukan sebagai penghalang untuk para perindu namun Jarak membuat sang perindu tau apa arti Sebuah kata Rindu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun