Mohon tunggu...
Muhammad Risal
Muhammad Risal Mohon Tunggu... Editor -

Tertarik dengan ilmu politik, kebijakan pemerintah,kebudayaan,dan isu isu global. Mahasiswa Magister Administrasi Publik FISIP Universitas Mulawarman.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Program CSR Energi Alternatif Biogas, Sebuah Kebijakan Alternatif Penghematan Energi

17 Mei 2018   09:42 Diperbarui: 17 Mei 2018   10:00 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses yang kedua adalah mencampurkan kotoran organik dengan air menggunakan perbandingan 1:1 atau 1:1,5. Air berperan dalam proses biologis pembuatan biogas.

Temperatur wadah harus dijaga minimal dalam skala suhu 27-28 derajat celcius. Hal ini berkaitan dengan proses lamanya waktu pembuatan biogas hingga dapat dipergunakan. Semakin dingin suhunya, maka akan semakin lama biogas itu terbentuk.

Kehadiran organik pemroses, jasad renik yang memiliki kemampuan untuk menguraikan limbah menjadi gas metan (CH4) dan CO2. Secara alamiah, organisme pembentuk gas tersebut sudah berada dalam kotoran yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas.

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, wadah penampung kotoran harus bersifat anaerobik. Artinya, bejana atau tempat penampungan kotoran tersebut harus kedap udara dan dalam keadaan tertutup rapat sehingga tak ada oksigen yang masuk sehingga limbah kotoran dapat terurai dengan baik dan dapat mengahsilakan gas metan.

Seminggu setelah proses pembuatan biogas, maka biogas sudah dapat dinikmati hasilnya. Biasanya digunakan pipa-pipa untuk mengalirkan gas dari bejana penyimpanan ke rumah untuk dapat digunakan sebagai pengganti gas elpiji atau di simpan dalam wadah-wadah seperti balon angin dan dapat digunakan di lain kesempatan atau berfungsi sebagai biogas cadangan.

Pemanfaatan biogas memperlihatkan kepada kita bahwa dengan cara yang sederhana, murah, dan efisien kita dapat menghasilkan energi alternatif pengganti bahan bakar minyak gas dari bahan-bahan limbah di sekitar lingkungan kita. Bahkan di negara India, biogas dihasilkan dari limbah kotoran manusia. Apabila hal tersebut dapat dilakukan di India, tentu bukan sebuah hal yang mustahil masyarakat Indonesia pun dapat melakukannya. Selama ini pemanfaatan biogas di Indonesia berasal dari limbah peternakan hewan konsumsi seperti ayam, bebek, dan sapi.

Hingga saat ini pemanfaatan limbah kotoran menjadi biogas belum menjadi perhatian pemerintah Indonesia, namun hal tersebut bukan berarti kita sebagai masyarakat hanya berdiam diri dengan tidak melakukan hal-hal yang positif dalam rangka gerakan hemat energi. Salah satu solusi yang cukup menarik untuk dilakukan adalah dengan memanfaatkan program Corporate Social Responsibility (CSR).  

CSR adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial dan lingkungan dimana perusahaaan tersebut berada, seperti melakukan kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemberian beasiswa, atau pembangunan fasilitas yang dapat membantu kegiatan di lingkungan dimana perusahaan tersebut berada. 

Dalam hal pemanfaatan biogas, CSR dapat menjadi sebuah program yang baik untuk dijadikan sebagai sarana yang efektif untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan bagaimana pemanfaatan biogas sebagai sumber energi alternatif dalam lingkungan masyarakat sekitar perusahaan tersebut berada.

Jika selama ini program CSR hanya dalam bentuk-bentuk umum seperti pembangunan jalan, pembangunan fasilitas umum, dan beasiswa, maka akan menjadi sebuah teriobosan baru jika perusahaan melaksanakan program CSR dengan lebih konsen pada permasalahan energi karena permasalahan energi menyangkut kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat banyak secara langsung. 

Bentuk program CSR yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan bantuan ternak seperti sapi, ayam, atau bebek kepada kelompok ternak di di wilayah sekitar perusahaan serta memberikan pelatihan dan bantuan peralatan pembuatan biogas kepada masyarakat sekitar, terutama untuk daerah-daerah yang tertinggal atau kurang maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun