Mohon tunggu...
muhammad ripki
muhammad ripki Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan mental masyarakat VS Media sosial di era digital, dimana peran tenaga kesehatan?

25 Agustus 2025   20:42 Diperbarui: 25 Agustus 2025   20:41 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam era digital yang semakin berkembang, teknologi-teknologi digital telahmenjadi salah satu bagian integral dari kehidupan sehari hari, sehingga menjadi salah satu tantangan kesehatan, terutama kesehatan mental. Teknologi digital telah dijadikan sebagai alat untuk mengekspresikan diri kepada publik melalui media-media sosial seperti Instagram, tiktok, you tube dan lain sebagainya.

Biasanya para pengguna sosial media akan membuat suatu hal yang bisa dipublikasikan di media sosial, dengan tujuan tujuan yang bermacam macam seperti, ingin menjadi terkenal dengan jumlah followers yang banyak, ingin menjadi konten kreator yang bisa menghasilkan uang, bahkan ada yang hanya ingin memamerkan video atau fotonya untuk mendapatkan suatu pujian.

Di dalam media sosial digital, semua orang bisa menjadi kreator juga bisa menjadi pengamat atau penonton postingan. Di era digital ini media sosial (medsos) bisa menjadi baik juga bisa menjadi buruk. Letak baiknya adalah memudahkan pekerjaan masyarakat, dapat menghasilkan uang dari konten yang telah diunggahnya, dan lain sebagainya. Menjadi kreator dalam media sosial memang dapat menguntungkan, hal yang membuat mereka senang biasanya karena penonton banyak yang like postingannya yang menunjukkan bahwa banyak orang yang senang dengan postingannya lalu akan banyak pula pengikut atau followers yang dimilikinya. Selain menjadi pendukung bagi kreator, tidak sedikit dari para penguna medsos yang malah memberikan komentar buruk, bukan hanya sekedar buruk karena bisa memberikan serangan mental kepada korban atau kreator yang bersangkutan.

Gangguan mental jauh lebih berbahaya dari pada demam, karena mental bukanlah hal yang bisa di sepelekan, gangguan pada mental bisa mengakibatkan dampak yang sangat buruk dan yang paling buruk dari itu semua adalah bunuh diri. Sudah banyak kasus bunuh diri yang beredar dan tidak sedikit karena gangguan mental karena hujatan di media sosial (biasa disebut cyberbullying). Maka dari itu, hal ini juga menjadi salah satu tugas tenaga kesehatan untuk membantu menangani kasus kasus seperti ini. Tenaga kesehatan bertugas untuk menghimbau masyarakat agar mewaspadai hal ini. Para tenaga kesehatan akan memberikan edukasi terkait dampak media sosial pada era digital ini, dengan harapan semua masyarakat paham dan sadar dalam menggunakan, mengakses media sosial dengan baik dan memfungsikannya
dengan baik pula. Pengguna media sosial akan dihimbau untuk tidak mempedulikan kata-kata atau komentar yang jelek dari para viewers, tidak perlu diladeni, hiraukan dan abaikan saja dia, dan nantinya diapun akan berhenti dan pergi dengan sendirinya. Pengguna juga dihimbau untuk memberikan konten
konten yang baik pula agar meminimalisir komentar komentar buruk yang diberikan, agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Jika ada yang terkena serangan mental, hatta sekecil biji sawi pun dihimbau untuk
tidak memendamnya. Ceritakan kepada orang yang dirasa sangat bisa dipercayai
seperti anggota keluarga, teman atau sahabat, pasangan dan siapapun yang
dianggap mampu untuk menjaga rahasia, menjadi tempat cerita yang baik yang
bisa menjadi pendengar yang baik dan seterusnya. Di era yang serba digital ini
sering kali terjadi tindak kejahatan melalui media sosial, gadget dan lain
sebagainya. Teknologi yang seharusnya dikembangkan demi memudahkan
pekerjaan manusia malah digunakan untuk melakukan tindak kriminal. Begitu juga yang melakukan cyberbullying , dia sudah termasuk tindak kriminal dan harus mendapatkan sanksi sesuai undang undang yang berlaku.
Tim tenaga kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk membantu
memberikan edukasi, pendampingan korban, serta memberikan himbauan untuk menggunakan media sosial dengan baik. Era digital ini banyak menghadirkan hal hal yang membantu memudahkan pekerjaan, namun ada saja pihak pihak yang tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakannya. Oleh sebab itu kita harus bisa mengelola medsos dan menyaring komentar orang lain.

 Yamanda, Nida, et al. "PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA DI ERA DIGITAL." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Non Formal. Vol. 2. No. 1. 2024.

Fajar, Abbas Sofwan Matlail, Didit Darmawan, and Yulius Kurniawan. "PENDEKATAN KOLABORATIF KELUARGA DAN PENDIDIKAN UNTUK MENJAGA KESEHATAN MENTAL ANAK DI ERA PERUBAHAN SOSIAL DAN TEKNOLOGI." Jurnal Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat 5.1 (2025): 53-64

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun